20 Kapal Sumud Flotilla Bawa 300 Aktivis Internasional Berangkat ke Gaza, Tembus Blokade Israel
BARCELONA, iNews.id - Rombongan armada bantuan internasional yang juga membawa ratusan aktivis HAM dan kemanusiaan, politisi, dan seniman dari 44 negara memulai pelayaran dari Kota Barcelona, Spanyol, menuju Jalur Gaza, Minggu (31/8/2025).
Misi yang diberi nama Global Sumud Flotilla, istilah yang lekat dengan bangsa Paletina yang berarti keteguhan hati pasca-Perang Arab-Israel 1967 itu mengusung tujuan untuk membongkar blokade Israel terhadap Gaza.
Sekitar 20 kapal berangkat dari Barcelona membawa lebih dari 300 orang, termasuk juga dokter dan jurnalis.
Setelah meninggalkan Barcelona, kapal-kapal tersebut akan berlayar melintasi Laut Mediterania menuju Italia, Yunani, dan Tunisia.
Barcelona, kota yang telah memutuskan semua hubungan kelembagaan dengan Israel awal tahun ini atas alasan praktik genosida di Gaza, berfungsi sebagai titik keberangkatan simbolis.
Greta Thunberg, aktivis iklim Swedia; aktor Irlandia Liam Cunningham; aktor Spanyol, Eduardo Fernandez; serta mantan Wali Kota Barcelona, Ada Colau termasuk di antara mereka yang berada di kapal tersebut.
Thunberg, perempuan 22 tahun yang ikut dalam misi armada flotilla menembus Gaza pada Juni hingga ditangkap Israel, menggambarkan Gaza sebagai contoh nyata penindasan, genosida, dan pembersihan etnis.
"Israel sedang membunuh, dan seluruh dunia menyaksikan genosida ini secara langsung. Saya prihatin melihat orang-orang menjalani kehidupan mereka dan bertindak seolah-olah tidak terjadi apa-apa, sementara genosida berlangsung di ponsel mereka," kata Thunberg, sebelum berangkat, seperti dikutip dari Anadolu.
Dia menambahkan, Israel ingin memusnahkan rakyat Palestina dan dunia tak boleh pura-pura tidak tahu.
"Jika ambisi Istael itu tidak mendorong orang-orang di dunia untuk bertindak, bangkit dari tempat duduk mereka, maka saya tidak tahu apa yang akan terjadi," ujarnya.
Negara yang tetap diam, kata Thunberg, sama bersalahnya dengan Israel. Dia bersikeras untuk masuk Jalur Gaza dan membuat koridor kemanusiaan dengan segala cara yang mungkin dicoba.
Ditanya tentang risiko diserang Israel, Thunberg memastikan para aktivis sudah menyiapkan rencana lain
"Kami punya Rencana B. Untuk kembali dan memulai lagi. Ini adalah misi yang bersih, misi kemanusiaan," tuturnya.
Dia senang setiap hari semakin banyak orang yang tersadar dan menyadari skala pembantaian dan genosida Israel di Gaza.
Menurut dia, berita hari ini bukanlah tentang armada pembebasan yang berangkat ke Gaza, melainkan menggugah dunia tetap diam serta bagaimana politisi di dunia yang mengkhianati dan menelantarkan rakyat Palestina.
Editor: Anton Suhartono