Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presiden Suriah Tegaskan Tak Akan Berdamai dengan Israel meski Teken Kerja Sama Keamanan
Advertisement . Scroll to see content

200 Anggota Parlemen Serukan Inggris Akui Negara Palestina Sebelum PM Starmer Ancam Israel

Jumat, 01 Agustus 2025 - 07:56:00 WIB
200 Anggota Parlemen Serukan Inggris Akui Negara Palestina Sebelum PM Starmer Ancam Israel
Keir Starmer menghadapi tekanan politik besar di Inggris sebelum menyatakan akan mengakui negara Palestina (Foto: AP).
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menghadapi tekanan politik besar dari dalam parlemen sebelum menyatakan akan mengakui negara Palestina. Lebih dari 200 anggota parlemen lintas partai menyerukan pengakuan resmi terhadap negara Palestina, menyebut saat ini adalah momen moral yang tidak bisa lagi diabaikan.

Starmer kemudian mengeluaarkan ancaman terkerasnya kepada Israel, Selasa (29/7/2025), bahwa Inggris akan mendeklarasikan pengakuan negara Palestina di Sidang Umum PBB pada September mendatang.

Desakan ini datang melalui surat terbuka yang ditandatangani secara kolektif oleh para anggota parlemen dari berbagai latar belakang politik. Mereka menuntut agar pemerintahan Partai Buruh mengambil langkah tegas dalam mewujudkan solusi dua negara, di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza.

Desakan dari Dalam Pemerintahan

Tak hanya dari parlemen, tekanan juga datang dari jajaran kabinet. Menteri Bisnis dan Perdagangan Inggris Jonathan Reynolds mengatakan banyak menteri di pemerintahan saat ini telah sepakat untuk mengakui negara Palestina.

“Di parlemen ini, iya. Jika itu memberikan terobosan yang kita butuhkan, maka kita harus melakukannya,” ujar Reynolds. 

Namun dia juga menegaskan, pengakuan harus dilakukan secara strategis dan pada momentum yang tepat, agar tidak sekadar menjadi gestur simbolis yang gagal mengakhiri konflik.

“Kita hanya bisa melakukan ini sekali. Jika hanya simbolis, lalu tidak ada perubahan di lapangan, apa langkah kita selanjutnya?” ujarnya.

Rasa Frustrasi Publik Meluas

Ketua Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Emily Thornberry mengungkapkan, ada rasa frustrasi besar dari rakyat Inggris karena pemerintah dianggap terlalu lamban dan tidak berbuat cukup dalam menghadapi krisis Gaza.

“Sudah terlalu lama kita diam. Sudah waktunya Inggris berdiri bersama kemanusiaan dan keadilan,” katanya, dalam pernyataan kepada media.

Gelombang kemarahan publik meningkat seiring makin parahnya situasi di Jalur Gaza. Lebih dari 60.200 warga Gaza tewas dan blokade yang diberlakukan Israel telah memperparah krisis kemanusiaan. 

Inggris, sebagai kekuatan dunia dan sekutu tradisional Amerika Serikat (AS), dinilai memiliki tanggung jawab moral untuk mengambil posisi yang lebih berani.

Langkah Konkret atau Sekadar Janji?

Pemerintahan Starmer telah menyatakan niat untuk mengakui Palestina sebelum pemilu berikutnya pada 2029, namun belum ada tenggat waktu atau langkah resmi yang dijelaskan. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa komitmen tersebut bisa menguap menjadi janji politik belaka.

Reynolds juga mendukung pemberian bantuan udara ke Gaza, menyebut Inggris tidak bisa menunggu lebih lama hingga Israel membuka akses darat. 

“Kita harus melakukan sesuatu sekarang. Rasa kemanusiaan kita sedang diuji,” katanya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut