274 Warga Gaza Dibantai Israel di Kamp Nuseirat, AS: Kami Prihatin
WASHINGTON DC, iNews.id - Amerika Serikat mengakui operasi penyelamatan empat tawanan oleh militer Israel di Jalur Gaza pada akhir pekan lalu memang disertai dengan berjatuhannya korban sipil. Namun, Washington DC justru menyalahkan para pejuang Hamas, bukan tentara zionis yang melakukan pembantaian massal itu.
“Ya tentu saja, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengeluarkan satu angka (jumlah korban jiwa di Gaza), Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas juga telah mengeluarkan angka lainnya. Kami sedang menyelidikinya… Tapi kami tahu ini…. banyak warga sipil terbunuh," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, kepada ABC News, Minggu (9/6/2024).
Pernyataannya tersebut sebagai jawaban atas pertanyaan jurnalis ABC ketika dia diminta memverifikasi informasi yang menyebut lebih dari 200 warga sipil terbunuh oleh Israel dalam serangan di kamp Nuseirat, Jalur Gaza, Sabtu (8/6/2024) lalu. Data yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza kemarin mengungkapkan, total warga sipil yang gugur sebanyak 274 orang.
Pejabat AS itu mengatakan rakyat Palestina sedang mengalami "neraka" dalam perang ini, karena Hamas bersembunyi di balik infrastruktur sipil, sehingga membahayakan masyarakat.
"Setiap saat warga sipil terbunuh, kami prihatin. Itu sebabnya kami ingin perang ini berakhir. Satu-satunya cara untuk mengeluarkan semua sandera dan mengakhiri lebih banyak korban sipil di Gaza adalah dengan mencapai kesepakatan. gencatan senjata komprehensif dan perjanjian penyanderaan,” kata Sullivan.