Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mantan Musuh Jadi Mitra: AS Peluk Suriah demi Stabilitas Timur Tengah
Advertisement . Scroll to see content

3 Etnis Kurdi Ditembak Mati saat Rayakan Tahun Baru

Selasa, 21 Maret 2023 - 12:00:00 WIB
3 Etnis Kurdi Ditembak Mati saat Rayakan Tahun Baru
Tiga orang etnis Kurdi ditembak mati di Suriah. (Foto: Anadolu)
Advertisement . Scroll to see content

BEIRUT, iNews.id - Tiga orang etnis Kurdi ditembak mati di Suriah. Pelaku diduga merupakan anggota pejuang oposisi yang didukung Turki. 

Penembakan dilakukan di dekat kota barat laut Jinderis pada Senin (20/3/2023) malam. Saat itu, para korban tengah merayakan tahun baru kurdi dengan menyalakan api. 

Peristiwa ini menggarisbawahi tingginya ketegangan antara pejuang oposisi yang didukung Turki dan komunitas Kurdi di Suriah.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah pemantau perang oposisi mengatakan, penembakan itu dilakukan oleh anggota kelompok Ahrar Sharqiya. Mereka merupakan kelompok oposisi bersenjata yang didukung oleh Turki.

Observatorium mengatakan, anggota kelompok tersebut terlibat pertengkaran dengan beberapa orang Kurdi. Sebelumnya mereka mengejek para korban yang menyalakan api untuk menghormati perayaan tahun baru Kurdi. 

"Anggota kelompok Ahrar Sharqiya menembak mati tiga orang Kurdi dan melukai empat lainnya. Semua merupakan satu keluarga," kata kelompok pemantau tersebut. 

Stasiun radio Sham FM pro-pemerintah mengatakan, empat orang Kurdi tewas dalam penembakan itu. Beberapa jam setelah penembakan, orang Kurdi dari Jinderis turun ke jalan. 

Beberapa melakukan perjalanan dalam konvoi ke Kota Atmeh. Pengunjuk rasa meminta Hayat Tahrir al-Sham yang terkait dengan al-Qaida untuk merebut kendali Jinderis dari milisi yang didukung Turki.

Salah satu saksi, Roshin Othman mengatakan, saudara laki-lakinya berusia 50 tahun termasuk di antara mereka yang tewas. Dia menceritakan, awalnya sekelompok pria mulai melemparkan batu ke arah etnis Kurdi.

Selanjutnya mereka pergi untuk mengambil senjata. Setelah kembali, pelaku mulai menembakkan peluru ke semua orang.

“Selama lima tahun terakhir hidup kami bukanlah hidup. Kami sudah muak dengan ketidakadilan,” katanya, mengacu pada waktu sejak kelompok yang didukung Turki menguasai Jinderis.

Bentrokan antara pria bersenjata oposisi yang didukung Turki dan pejuang Kurdi telah menyebabkan puluhan orang tewas di kedua pihak.

Sejak 2016, Turki telah meluncurkan tiga operasi besar di wilayah Suriah. Mereka menargetkan milisi Kurdi utama Suriah yakni Unit Perlindungan Rakyat (YPG). 

Bagi Turki, YPG merupakan organisasi teroris dan perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan atau PKK yang dilarang. Selama beberapa dekade, PKK telah mengobarkan pemberontakan di Turki dan melawan pemerintah di Ankara.

YPG merupakan pedukung utama pasukan pimpinan AS dalam perang melawan militan ISIS. Mereka telah terbukti menjadi sekutu utama AS di Suriah.

Jinderis dikendalikan oleh pejuang Kurdi hingga 2018 ketika diambil oleh pejuang oposisi yang didukung Turki. Perebutan kota itu membuat banyak orang Kurdi mengungsi.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut