Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral, Gedung Petronas Tower 3 Kuala Lumpur Terbakar
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id - Tiga gajah diracun hingga mati di dekat perkebunan kelapa sawit di Malaysia. Ini menjadi kasus terbaru berkaitan dengan makhluk terancam punah yang terbunuh dekat pemukiman manusia.

Direktur jenderal Departemen Taman Margasatwa dan Taman Nasional Abdul Kadir Abu Hashim mengatakan, polisi setempat di negara bagian selatan Johor menemukan bangkai binatang dan memperingatkan petugas satwa liar.

Hewan-hewan yang mati diduga sebagai bagian dari kawanan 30 gajah dari hutan terdekat.

"Kami melakukan post-mortem pada tiga gajah betina berusia antara 18 dan 22 tahun, dan terungkap mereka diracun," kata Abdul Kadir, seperti dilaporkan AFP, Jumat (7/6/2019).

"Saya terkejut dan sedih dengan kejadian ini. Jika tren ini berlanjut, semua gajah liar kita akan musnah."

Pagar listrik yang digunakan untuk menjauhkan gajah dari desa tidak berfungsi dan memungkinkan makhluk itu memasuki perkebunan warga, menurut Abdul Kadir.

Menteri Sumber Daya Alam Xavier Jayakumar Arulanandam menyebut, sampel hati dan ginjal dari gajah sedang diperiksa untuk menentukan jenis racun yang digunakan.

Abdul Kadir mengatakan insiden terakhir ini adalah tindakan kriminal kekejaman.

"Penjahat dalam insiden keracunan ini berhati-hatilah. Kami akan memburumu," ujar dia memperingatkan.

Di Malaysia sering terjadi serentetan pembunuhan gajah, sebabnya banyak pemukiman manusia atau perkebunan pertanian yang meluas hingga ke habitat makhluk itu.

Tahun lalu, enam gajah kerdil ditemukan diracuni di perkebunan kelapa sawit di negara bagian Sabah timur.

Konservasionis memperkirakan hanya ada sekitar 1.500 gajah liar yang tersisa di Malaysia.

Malaysia merupakan rumah bagi hutan hujan dan satwa liar, dari gajah hingga orangutan dan harimau. Namun jumlah spesies langka itu terus menurun secara dramatis dalam beberapa dekade terakhir.

Banyak hewan langka diburu untuk dijual bagian tubuhnya atau digunakan untuk pengobatan tradisional di China, dan di tempat lain di Asia.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut