3 Jalur Alternatif Mekkah Madinah yang Nyaman untuk Jamaah dan Wisatawan Religi
MADINAH, iNews.id - Perjalanan antara dua kota suci, Mekkah dan Madinah, selalu memiliki makna spiritual mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia. Setiap tahunnya, jutaan jamaah umrah dan haji melintasi rute ini untuk berziarah ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Namun, seiring meningkatnya jumlah peziarah dan wisatawan, banyak orang kini mulai mencari 3 jalur alternatif Mekkah Madinah yang lebih nyaman, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan perjalanan mereka.
Tak hanya soal efisiensi waktu, pemilihan jalur perjalanan juga mempertimbangkan faktor kenyamanan, biaya, serta pemandangan alam sepanjang rute. Ketiga jalur alternatif ini bisa menjadi pilihan bagi jamaah yang ingin menghindari kepadatan jalur utama atau sekadar menikmati pengalaman perjalanan yang berbeda.
Rute pertama dan paling populer dalam daftar 3 jalur alternatif Mekkah Madinah adalah Jalan Raya Haramain, atau Highway Route 15. Jalur ini dikenal sebagai rute utama yang menghubungkan langsung kedua kota suci dengan jarak sekitar 450 kilometer.
Keunggulan utama jalur ini adalah waktu tempuhnya yang relatif singkat, hanya sekitar 4–5 jam dengan mobil pribadi atau bus berkecepatan sedang. Jalan ini memiliki fasilitas lengkap, seperti rest area, masjid, pom bensin, serta restoran cepat saji yang cocok untuk jamaah maupun wisatawan umum.
Bagi yang menggunakan transportasi umum, bus resmi seperti SAPTCO (Saudi Public Transport Company) juga melayani trayek ini setiap hari dengan tarif terjangkau dan jadwal yang fleksibel. Jalur Haramain juga termasuk rute aman dengan kondisi jalan yang mulus serta pencahayaan yang baik di malam hari.
Menariknya, di sepanjang jalan ini terdapat beberapa tempat bersejarah, seperti lokasi pertempuran Badar dan area bekas kafilah zaman Nabi Muhammad SAW, yang bisa menjadi tambahan pengetahuan sejarah Islam bagi para peziarah.
Rute kedua yang masuk dalam 3 jalur alternatif Mekkah Madinah adalah jalur via Taif menuju Al Qassim sebelum mencapai Madinah. Meskipun jalur ini lebih panjang (sekitar 520–550 kilometer), pemandangannya jauh lebih menenangkan dan cocok untuk mereka yang ingin menikmati perjalanan darat dengan nuansa alam pegunungan.
Rute ini biasanya dipilih oleh jamaah atau rombongan yang ingin singgah sejenak di Taif — sebuah kota pegunungan yang terkenal dengan kebun mawar, udara sejuk, dan hasil pertanian melimpah. Perjalanan dari Mekkah ke Taif memakan waktu sekitar 2 jam, lalu dilanjutkan ke Al Qassim dan Madinah dalam waktu sekitar 5 jam.
Keuntungan menggunakan jalur ini adalah kepadatan lalu lintas yang jauh lebih rendah dibanding jalur utama. Selain itu, jalur Taif–Qassim juga memiliki infrastruktur jalan yang terus ditingkatkan oleh pemerintah Arab Saudi, termasuk proyek perluasan jalur dan pembangunan jembatan baru untuk memperlancar arus kendaraan besar.
Jalur ini cocok untuk perjalanan keluarga, rombongan jamaah kecil, atau wisatawan religi yang ingin sekaligus mengeksplorasi kota-kota lain di jazirah Arab.
Pilihan ketiga dalam daftar 3 jalur alternatif Mekkah Madinah adalah rute pesisir yang melewati King Abdullah Economic City (KAEC) hingga ke Rabigh sebelum mencapai Madinah. Jalur ini dikenal karena keindahan panorama pesisir Laut Merah dan akses yang semakin mudah berkat pengembangan kawasan ekonomi baru oleh pemerintah Saudi.
Rute ini sering dipilih oleh jamaah yang ingin melakukan perjalanan dengan suasana berbeda—lebih santai dan pemandangan laut yang menenangkan. Dari Mekkah menuju Rabigh memakan waktu sekitar 2,5 jam, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Madinah sekitar 3 jam lagi.
Selain pemandangan indah, jalur ini juga memiliki beberapa hotel dan resort yang bisa menjadi tempat singgah ideal untuk jamaah yang ingin beristirahat sebelum melanjutkan ibadah. Tak jarang, para wisatawan memilih jalur ini untuk menikmati perpaduan antara wisata religi dan wisata alam modern khas Arab Saudi.
Dengan berkembangnya infrastruktur pesisir barat Arab Saudi, jalur ini juga menjadi salah satu alternatif masa depan bagi transportasi wisata religi, terutama setelah dibukanya lebih banyak fasilitas publik di sepanjang KAEC dan Rabigh.