Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IJTI Jakarta Gelar Uji Kompetensi Jurnalistik, Tingkatkan Kualitas Wartawan di Era Disrupsi AI
Advertisement . Scroll to see content

3 Jurnalis Tewas Dibunuh Junta Militer Myanmar sejak Desember Lalu

Sabtu, 22 Januari 2022 - 15:11:00 WIB
3 Jurnalis Tewas Dibunuh Junta Militer Myanmar sejak Desember Lalu
Junta militer Myanmar. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NAYPIDAW, iNews.id - Tiga jurnalis tewas dibunuh junta militer Myanmar sejak Desember tahun lalu. Salah satu jurnalis termasuk di antara sekelompok orang yang digunakan sebagai tameng manusia oleh tentara. 

Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) pada Jumat (21/1/2022) melaporkan, jurnalis yang terbunuh diidentifikasi yakni Sai Win Aung, Pu Tuidim dan Soe Niang.

"IFJ mengutuk keras kekerasan yang terus berlanjut terhadap pekerja media di Myanmar. Kami menyerukan mereka yang bertanggung jawab untuk segera diadili," kata kelompok itu dalam sebuah laporan.

Sai Win Aung, editor Federal News Journal, tewas dalam serangan oleh pasukan militer bulan lalu.Saat itu dia tengah melaporkan pengungsi di kotapraja Myawaddy, negara bagian Kayin, dekat perbatasan dengan Thailand.

“Sai Win Aung, juga dikenal sebagai A Sai K, ditembak mati oleh angkatan bersenjata Myanmar, Tatmadaw, dalam serangan artileri terhadap anggota kelompok perlawanan Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF),” kata laporan itu.

Sementara itu, Pu Tuidim, pendiri kolektif media Burma News International (BNI) dan outlet berita Chin, Khonumthung Media Group, diculik bersama sembilan orang lain, di Kotapraja Matupi, Negara Bagian Chin Myanmar. Penculik merupakan anggota Batalyon Infanteri 140 militer. 

”Penculikan terjadi pada 6 atau 7 Januari. Mayat para korban penculikan, termasuk Pu Tuidim, ditemukan pada 9 Januari. Mereka tewas pada 8 Januari 2022," menurut IFJ.

Warga dikatakan telah ditangkap dan digunakan sebagai perisai manusia ketika pasukan junta melewati rute yang rawan serangan alat peledak improvisasi (IED).

“Militer telah bentrok di daerah itu dengan anggota Pasukan Pertahanan Chinland (CDF) anti-pemerintah sejak 6 Januari. Seorang juru bicara CDF mengatakan begitu militer menavigasi jalan, semua sandera ditembak mati secara sistematis,” kata laporan itu. 

Jurnalis ketiga adalah fotografer lepas Soe Niang. Dia dibunuh pada 14 Desember setelah empat hari disiksa.

"Pembunuhan brutal terhadap jurnalis karena melakukan pekerjaan mereka sebagai anggota media, menunjukkan pembungkaman junta militer terhadap suara-suara kritis dan mengabaikan kebebasan pers,” kata IFJ.

Laporan itu mengatakan junta Myanmar telah menangkap lebih dari 100 wartawan. Banyak dari mereka masih ditahan sejak junta merebut kekuasaan pada 1 Februari tahun lalu dengan menggulingkan pemerintah sipil yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik yang berbasis di Myanmar, junta militer telah membunuh hampir 1.500 orang dan menangkap hampir 11.700 selama setahun terakhir.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut