3 Personel Pasukan Penjaga Perdamaian PBB UNIFIL Luka akibat Ledakan, Ulah Israel?
BEIRUT, iNews.id - Tiga personel pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL menderita luka akibat terkena serangan udara saat bertugas, Minggu (18/8/2024). Ledakan menghantam posisi dekat kendaraan patroli mereka tak jauh dari perbatasan Lebanon-Israel.
Saat kejadian, kelompok Hizbullah dan Israel terlibat saling serang melibatkan artileri dan rudal.
"Tiga pasukan penjaga perdamaian yang berpatroli mengalami luka ringan ketika sebuah ledakan terjadi di dekat kendaraan PBB yang teridentifikasi dengan jelas, di sekitar Yarine, Lebanon selatan," bunyi pernyataan UNIFIL dikutip dari AFP, Senin (19/8/2024).
Disebutkan, seluruh personel UNIFIL yang mengikuti patroli tersebur kembali dengan selamat ke pangkalan. Sumber ledakan masih dalam penyelidikan untuk ditindaklanjuti.
Kantor berita pemerintah Lebanon sebelumnya melaporkan jet-jet tempur Israel menyerang Desa Dhayra, sekitar 1 kilometer dari Yarine, menimbulkan korban luka.
Sementara itu sumber UNIFIL mengatakan berdasarkan keterangan awal, ledakan yang melukai pasukan penjaga perdamaian itu mungkin disebabkan dari serangan udara, namun tak diarahkan secara langsung.
Wakil Sekjen UNIFIL untuk Operasi Perdamaian Jean-Pierre Lacroix pada awal bulan ini mengatakan, tugas para personelnya menjadi semakin lebih penting belakangan ini menyusul aksi saling serang Hizbullah dan Israel di sepanjang perbatasan.
Dewan Keamanan PBB akan memperpanjang mandat UNIFIL hingga setahun mendatang, padahal seharusnya berakhir pada akhir bulan ini.
Aksi saling serang lintas batas antara Hizbullah dengan Israel sejak 7 Oktobet lalu telah menewaskan 582 orang di Lebanon, sebagian besar adalah para pejuang Hizbullah. Selain itu sedikitnya 128 warga sipil juga tewas.
Sementara di pihak Israel, termasuk Dataran Tinggi Golan yang dicaplok, 22 tentara dan 26 warga sipil tewas.
Editor: Anton Suhartono