WASHINGTON DC, iNews.id – Sebanyak 4 polisi yang bertugas di ibu kota Amerika Serikat, Washington DC, ditemukan tewas karena bunuh diri. Mereka diketahui bertugas di Gedung DPR AS (US Capitol) saat terjadinya kerusuhan 6 Januari lalu.
Departemen Kepolisian Metropolitan Distrik Columbia (MPD), AS, pada Senin (2/8/2021) waktu setempat mengumumkan dua petugas mereka meninggal karena bunuh diri. Sebelumnya, dua polisi lainnya juga tewas karena sebab yang sama. Dengan begitu, kini ada total empat kasus bunuh diri oleh polisi yang pernah menjaga gedung parlemen AS pada hari itu.
Azerbaijan Ragu Gabung Pasukan Internasional Gaza, Apa Alasannya?
Polisi pertama bernama Gunther Hashida. Dia bergabung dengan Departemen Kepolisian Metropolitan Distrik Columbia pada Mei 2003. “Dia ditemukan tewas di rumahnya pada Kamis (29/7/2021),” ungkap Juru Bicara MPD, Hugh Carew, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Selasa (3/8/2021) WIB.
Polisi MPD lain yang juga bertugas saat penyerangan Gedung Capitol AS pada 6 Januari adalah Kyle DeFreytag. Dia ditemukan tewas pada 10 Juli lalu. Lelaki itu bekerja di MPD sejak November 2016. “Penyebab kematian DeFreytag juga bunuh diri,” kata Carew.
Vladimir Putin malah Puji Donald Trump Jelang Pertemuannya dengan Joe Biden
Sebelum Hashida dan DeFreytag, dua petugas MPD lainnya yaitu Jeffrey Smith dan Howard Liebengood juga meninggal karena bunuh diri. Keduanya juga bertugas saat terjadinya kerusuhan di Gedung DPR AS 6 Januari lalu.
Akun Facebook-nya Dibekukan 2 Tahun, Donald Trump Ancam Mark Zuckerberg
Pada saat terjadinya kerusuhan, ratusan pendukung mantan Presiden Donald Trump menyerbu Gedung US Capitol untuk menghentikan Kongres AS mengesahkan kemenangan Presiden Joe Biden dalam Pilpres AS 2020. Namun, upaya massa simpatisan Trump ketika itu berakhir dengan kegagalan.
Empat orang tewas pada hari itu. Seorang polisi Capitol yang diserang oleh pengunjuk rasa, meninggal pada hari berikutnya. Sementara pada waktu bersamaan, ada lebih dari 100 petugas kepolisian lainnya terluka dalam peristiwa yang memalukan bagi wajah demokrasi AS itu.
Kekacauan itu menyebabkan pemakzulan Trump untuk kedua kalinya oleh DPR AS. Lebih dari 500 orang ditangkap polisi karena peran mereka dalam kekerasan tersebut.
Editor: Ahmad Islamy Jamil