KIEV, iNews.id – Rusia telah menggelar referendum di empat wilayah Ukraina yang bertujuan untuk memasukkan mereka ke dalam wilayah Rusia. Hasilnya, keempat wilayah itu setuju untuk bergabung dengan Moskow.
Namun, Pemerintah Ukraina menilai referendum itu tidak sah dan tidak memiliki nilai apa pun. Keiv pun bersumpah untuk melanjutkan upaya pembebasan wilayah Ukraina yang diduduki oleh pasukan Rusia.
Ledakan Dahsyat Delhi Merupakan Bom Bunuh Diri, Terduga Pelaku Dokter Umar Mohammad
Ukraina juga mendesak para mitranya di lingkungan internasional untuk menjatuhkan sanksi baru yang keras terhadap Moskow. Pada saat yang sama, negara pimpinan Presiden Volodymyr Zelensky itu juga meminta Barat agar memberikan lebih banyak bantuan militer kepada Kiev.
Kementerian Luar Negeri Ukraina menegaskan bahwa negara mereka tidak akan pernah menyetujui ultimatum Rusia.
Inggris Sebut Putin Bakal Umumkan Hasil Referendum di Ukraina Timur Jumat
“Memaksa orang-orang di (empat) wilayah ini untuk mengisi beberapa dokumen di bawah (todongan) laras senjata adalah bentuk lain dari kejahatan Rusia dalam agresinya terhadap Ukraina,” ungkap Kemlu Ukraina dalam pernyataan resminya, sepeti dikutip Reuters, Rabu (28/9/2022).
Kementerian itu menganggap referendum yang diselenggarakan oleh Rusia adalah tipuan belaka. “Ukraina dan komunitas internasional mengutuk tindakan Rusia seperti itu dan menganggapnya tidak berguna dan tidak berharga,” bunyi pernyataan itu.
Susul Kazakhstan, Turki Tolak Akui Referendum oleh Rusia di Ukraina Timur
Menurut Kemlu Ukraina, Kiev memiliki hak untuk memulihkan keutuhan wilayah negaranya dengan cara militer maupun diplomatik. Ukraina akan terus membebaskan wilayah yang diduduki sementara oleh Rusia.
Meski Dekat dengan Moskow, Sekutu Rusia Ini Tak Akan Akui Hasil Referendum di Ukraina Timur
“Ukraina tidak akan pernah menyetujui ultimatum Rusia. Upaya Moskow untuk membuat garis pemisah baru atau melemahkan dukungan internasional untuk Ukraina akan gagal,” kata pernyataan itu lagi.
Empat wilayah Ukraina mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia sejak Jumat (23/9/2022) hingga Selasa (27/9/2022) kemarin. Adapun keempat wilayah itu adalah Provinsi Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia.
Referendum yang diinisiasi oleh Moskow itu menuai kecaman dari negara-negara Barat. Bahkan, beberapa sekutu dekat Rusia seperti Kazakhstan dan Turki juga menolak mengakui hasil pepera (penentuan pendapat rakyat) itu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku