5 Burung Paling Berbahaya di Dunia, Bisa Membunuh Manusia

JAKARTA, iNews.id - Inilah daftar burung paling berbahay di dunia yang harus kamu ketahui. Beberapa burung yang berbahaya ini memiliki sejumlah kemampuan, seperti tendangan yang kuat hingga racun untuk mekanisme pertahanan diri.

Dirangkum dari berbagai sumber, inilah lima burung paling berbahaya di dunia. Apa saja?

Baca Juga

Hamas dan Mesir Capai Kemajuan dalam Masalah Senjata dan Komite Gaza

Burung Paling Berbahaya di Dunia

1. Ostrich

Ostrich atau burung unta merupakan burung terbesar di dunia. Tinggi burung unta jantan dewasa bisa mencapai 2,75 meter dengan berat lebih dari 150 kilogram.

Burung unta memiliki kaki yang kuat yang mampu membuatnya berlari dengan cepat. Tak hanya itu, saat terpojok, burung ini akan menendang musuh dengan kaki mereka yang kuat.

Baca Juga

10 Burung Termahal di Dunia, Nomor 5 dari Kedu Jawa Tengah

Ostrich dianggap sebagai predator yang sangat kuat untuk membunuh, bahkan sampai singa sekalipun.

2. Emu

Sama seperti burung unta, Emu juga memiliki kemampuan berlari yang mengagumkan. Ia diketahui dapat berlari dengan kecepatan mencapai 50 kilometer per jam.

Baca Juga

Cantiknya Burung Merak Hijau Jawa yang Masuk Kategori Spesies Dalam Bahaya

Selain itu ia juga mempunyai kaki yang kuat untuk melindungi diri dari serangan pemangsa. Meski begitu, kematian yang disebabkan serangan burung yang masih berkerabat dengan burung kasuari ini belum pernah terjadi.

3. Pitohui

Bulu dan burung pitohui disebut mengandung alkaloid neurotoxic yang sangat kuat dari jenis batrachotoxin. Hal tersebut berguna untuk pertahanan diri melawan ular, raptor, hingga manusia. 

Baca Juga

7 Benda Super Mahal di Dunia, Ada Bulu Burung Seharga 10 Ribu Dolar AS

Burung berbahaya ini merupakan endemik asal Papua Nugini.

4. Kasuari

Burung Kasuari merupakan burung paling berbahaya di dunia. Burung endemik asal Papua, Papua Nugini, dan Australia ini juga merupakan satu-satunya burung dilaporkan pernah membunuh manusia.

Kasus kematian pertama yang disebabkan oleh kasuari dilaporkan terjadi pada tahun 1926 yang menimpa seorang remaja berusia 16 tahun.

Kemudian pada 2019 lalu, burung kasuari dilaporkan menyerang pemiliknya hingga meninggal dunia.