Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Terbelah terkait Kemenangan Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York
Advertisement . Scroll to see content

5 Fakta Bom di Kabul Tewaskan Puluhan Orang, Amerika Bersumpah Balas Dendam

Jumat, 27 Agustus 2021 - 08:12:00 WIB
5 Fakta Bom di Kabul Tewaskan Puluhan Orang, Amerika Bersumpah Balas Dendam
Ledakan bom bunuh diri di Kabul menewaskan 60 warga sipil dan 13 tentara AS (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Dua bom bunuh diri mengguncang di Kota Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8/2021), di tengah kerumuman ribuan orang yang sedang menanti dievakuasi ke luar negeri. Bukan hanya itu, serangan bom dilanjutkan denga penembakan membabi buta.

Sedikitnya 60 warga sipil Afghanistan dan 13 pasukan Amerika Serikat tewas serta ratusan lainnya luka. Korban tewas kemungkinan bertambah karena banyak yang terluka parah.

Berikut lima fakta serangan bom bunuh diri di Afghanistan:

1. Warga Sudah Diperingatkan Tinggalkan Bandara

Beberapa jam sebelum ledakan mengguncang, Kedutaan Besar AS di Kabul sudah memperingatkan warganya serta orang lain untuk meninggalkan bandara, termasuk mereka yang sudah berada di dalam, terkait potensi serangan dari ISIS-K, kelompok afiliasi ISIS di Irak dan Suriah. Peringatan serupa juga dikeluarkan beberapa negara lainnya karena massa menjadi sasaran empuk bom bunuh diri.

Namun peringatan itu tak diindahkan warga yang sudah antre beberapa hari demi mendapat tumpangan ke luar negeri pascakeruntuhan pemerintahan Afghanistan ke tangan Taliban.

2. ISIS Bertanggung Jawab

Melalui saluran berita Amaq, ISIS mengklaim bertanggung jawab dalam serangan bom bunuh diri di dekat bandara Kabul.

Disebutkan serangan itu ditujukan bagi pasukan AS serta penerjemah dan orang yang bekerja untuk Negeri Paman Sam. 

Kepala Pusat Komando AS Frank McKenzie mengatakan, sedikitnya 13 pasukannya tewas dalam serangan tersebut serta 18 lainnya luka-luka.

3. Taliban Kecam Bom Bunuh Diri 

Taliban mengecam bom bunuh diri disertai penembakan di dua lokasi dekat bandara Kabul. Pejabat Taliban Abdul Qahar Balkhi mengatakan, serangan terhadap warga sipil yang tak bersalah merupakan aksi terorisme yang harus dikecam seluruh dunia. 

Anggota Taliban turut menjadi korban karena saat kejadian berjaga di pintu gerbang bandara. Dia juga menyayangkan perkumpulan pasukan asing di bandara yang memicu serangan. Balkhi yakin begitu bandara kosong serangan bom bunuh diri tak akan terjadi lagi.

"Begitu situasi bandara terkendali dan pasukan asing pergi, kita tidak akan mendapati  serangan seperti itu lagi. Akibat kehadiran pasukan asing, serangan seperti itu terjadi," kata Balkhi, kepada stasiun televisi Turki, TV Haberturk.

4. Joe Biden Menahan Tangis

Presiden AS Joe Biden tak bisa menahan tangis saat konferensi pers di Gedung Putih karena banyak pasukannya yang menjadi korban. Dia berjanji akan memburu pihak bertanggung jawab. Dengan nada emosi, Biden memerintahkan Departemen Pertahanan untuk membuat rencana serangan balasan. 

"Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu dan memastikan Anda membayar semua ini," kata Biden.

Dia juga memerintahkan para komandan untuk menyusun rencana operasi untuk menyerang aset, para pemimpin, serta fasilitas ISIS-K. 

"Kami akan merespons dengan kekuatan dan keakuratan pada waktu dan tempat yang kami tentukan. Ini merupakan hari yang berat," ujarnya, mengenang pasukannya yang gugur.

5. Dahsyatnya Bom Bunuh Diri, Mayat Bergelimpangan

Saksi mata menggambarkan kengerian serangan bom bunuh diri di dekat bandara Kabul. Video yang direkam jurnalis Afghanistan menunjukkan pemandangan memilukan, puluhan mayat bergelimpangan di sekitar drainase dekat pagar bandara.

Seorang saksi yang meminta identitasnya disembunyikan mengatakan kepada Reuters, ledakan sangat keras membuat gendang telinga pecah, mengganggu pendengarannya. Setelah itu dia melihat pemandangan mengerikan.

"Saya melihat mayat dan potongan tubuh terbang di udara seperti angin puting beliung yang meniup kantong plastik. Saya melihat mayat, potongan tubuh, orang tua, laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang terluka. Air yang mengalir di drainase berubah menjadi darah," kata dia.

Saksi lain, Zubair (24), melihat para korban yakni laki-laki, perempuan, dan anak-anak berteriak setelah ledakan terjadi. Setelah itu terdengar rentetan suara tembakan.

Banyak orang terluka dimasukkan ke mobil pribadi untuk dibawa ke rumah sakit.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut