5 Kota dengan Tingkat Kriminalitas Tertinggi di Dunia, Kota di Indonesia Termasuk?
JAKARTA, iNews.id - Deretan kota dengan tingkat kriminalitas tertinggi di dunia didominasi oleh kota-kota di Benua Amerika. Angka pembunuhan yang tinggi menjadi indikator utamanya.
Jika menilik pada penyebabnya, beragam faktor pun bermunculan, mulai dari bisnis narkoba, kemiskinan, korupsi, ketidakstabilan politik, dan impunitas. Dengan gelar seperti itu, kota-kota tersebut mulai banyak ditinggalkan oleh para wisatawan.
Adapun lima kota dengan angka kriminalitas tertinggi di dunia, dikutip iNews.id dari Briefly pada Selasa (4/4/2023) adalah sebagai berikut.
Menurut data dari World Population Review, Tijuana menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan angka kriminalitas tertinggi di dunia pada 2023. Kota di Negara Meksiko ini dihuni oleh 2.297.216 jiwa.
Sementara itu, tingkat pembunuhan di kota tersebut mencapai 138 orang dari 100.000 jiwa. Faktor utama dari fenomena di Tijuana ini adalah meningkatnya perdagangan narkoba lokal yang tak terkendali.
Masih di Meksiko, terdapat satu kota lain yang menyabet gelar sebagai kota paling berbahaya di dunia pada 2023, yakni Acapulco. Selama beberapa tahun terakhir, tingkat pembunuhan sekitar 111 per 100 ribu orang di kota tersebut.
Penyebab utamanya adalah bisnis narkoba yang merajalela. Padahal, Acapulco dulunya adalah kota wisata yang kerap dijadikan destinasi wisata para konglomerat dunia.
Caracas merupakan ibu kota Venezuela yang juga menjadi pusat bisnis dan budaya. Kota yang dihuni lebih dari 2 juta jiwa itu mendapat gelar sebagai salah satu kota paling berbahaya di dunia.
Pasalnya, tingkat pembunuhan di Caracas mencapai 100 per 100 ribu orang. Parahnya lagi, lebih dari 90 persen di antaranya tidak dihukum.
Ciudad Victoria adalah ibu kota negara bagian Tamaulipas di Meksiko. Dalam beberapa tahun terakhir, kota ini telah dihancurkan oleh perang wilayah.
Pada tahun-tahun sebelumnya, kota ini memiliki tingkat pembunuhan 30 per 100.000 jiwa. Akan tetapi, perang membuat angka kriminalitas meningkat menjadi 86 pembunuhan di setiap 100.000 orang.