5 Penemuan Arkeolog Paling Misterius di Dunia, Ada Fosil Mirip Alien

3. Gulungan Tembaga

Salah satu benda arkeologi yang sampai saat ini masih belum terpecahkan yakni gulungan tembaga. Benda ditemukan pada 1952 di situs sejarah Qumran. 
Gulungan ini diprediksi menggambarkan harta karun berupa emas dan permata. Benda ini ditemukan di Negara Palestina yang dulunya menjadi tempat penyimpanan gulungan Laut Mati. 

Tanggal yang tertera pada gulungan ini menunjukkan lebih dari 2.000 tahun lalu saat tentara Romawi menguasai Qumran.

4. Fosil Tubuh Manusia Mini

Penemuan selanjutnya adalah kerangka tubuh yang mirip manusia mini, pada tahun 2003 silam. Bentuk tubuh fosil ini mirip dengan gambaran alien, memiliki tubuh kecil dengan kepala yang lancip.

Fosil ini ditemukan secara alami di Gurun Atacama, Chili dan dikenalkan sebagai mumi manusia kecil. Banyak yang menyatakan bahwa tulang mumi itu mempunyai kepadatan yang sama dengan anak manusia berusia 6 tahun.

Para Ilmuwan telah mempelajari DNA fosil tersebut dan menemukan bahwa mumi itu seorang perempuan yang dekat dengan keturunan Chili dan memiliki beberapa darah dari orang Eropa.

Sampai saat ini peneliti dan ilmuwan masih mencari tahu mengapa tulang pada mumi ini mengalami malformasi pada tulangnya sehingga menjadi tidak normal.

5. Mekanisme Antikythera 

Benda ini merupakan temuan paling canggih pada zamannya. Diperkiraan Antiktthera ini ditemukan 80-70 SM di reruntuhan kapal kargo Yunani.

Mekanisme ini ditemukan oleh Arkeolog bibir pantai Antikythera bernama Valerios Stais. Benda berbentuk rangkaian roda bergerigi ini saling terpaut dan terdapat ukiran karakter misterius pada artefak perunggu ini. 

Perangkat ini dianggap paling kompleks yang ditemukan, padahal manusia modern baru dapat menciptakan mesin serupa pada abad 14.

Inilah benda berupa kalkulator mekanis yang menjadi cikal bakal terciptanya komputer mekanik di dunia.

Itulah daftar 5 penemuan arkeolog paling misterius di dunia yang sampai saat ini masih belum terpecahkan. Para ilmuwan dunia masih banyak yang meneliti penemuan itu sampai saat ini. 

Editor: Umaya Khusniah