Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KTT G20 di Afrika Selatan Tetap Akan Hasilkan Keputusan meski Diboikot Trump
Advertisement . Scroll to see content

5 Pesawat Pengebom Nuklir di Dunia, Nomor 2 Patut Diwaspadai Rusia dan China

Rabu, 07 Desember 2022 - 12:26:00 WIB
5 Pesawat Pengebom Nuklir di Dunia, Nomor 2 Patut Diwaspadai Rusia dan China
Pesawat pengebom B-21 Raider AS yang baru diluncurkan (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pesawat pengebom berperan besar dalam melumpuhkan kekuatan lawan dalam pertempuran. Keberhasilan dan efektivitas pesawat pengebom sudah teruji sejak Perang Dunia II, termasuk dilakukan pasukan Amerika serikat (AS) dalam melumpuhkan kekuatan Nazi Jerman.

Sampai saat ini pesawat pengebom terus mengalami pengembangan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyerang target musuh dari jarak jauh, masif, dan yang tak kalah penting tak mudah dideteksi.

Pesawat-pesawat itu juga bisa membawa bom nuklir, baik yang dilepaskan memanfaatkan gaya gravitasi maupun menggunakan peluncur. Bom nuklir strategis efektif dalam menghancurkan target secara masif dibandingkan dengan jenis konvensional.

Kini negara-negara pemilik pesawat pengebom bukan hanya AS dan Rusia, beberapa negara seperti China juga memilikinya.

Berikut 5 pesawat pengebom berkemampuan nuklir:

1. B-52 H Stratofortress

B-52 H Stratofortress merupakan pesawat pengebom Angkatan Udara AS berkempuan nuklir. Pesawat ini mulai beroperasi pada 1955. 

B-52 H Stratofortress memiliki bentang sayap 56,4 meter, panjang 48,5 meter, dan tinggi 12,4 meter. Berat lepas landas maksimum mencapai 219.600 kilogram. B-52 H dapat terbang di ketinggian 50.000 kaki. 

Pesawat yang mampu melesat dengan kecepatan 1.040 km per jam ini dilengkapi dengan dua sensor penglihatan elektro optik dan sensor inframerah canggih. Perangkat itu membantu pesawat dalam meningkatkan penargetan taget musuh.

Sistem pada pesawat juga bisa mendeteksi, mengidentifikasi, serta mengawasi target pada jarak jauh dalam segala kondisi cuaca. Diketahui, B-52 H Stratofortress pernah mengalami kecelakaan saat membawa bom nuklir pada Januari 1961 di Kota Goldsboro, Carolina Utara. 

2. B-21 Raider

Pesawat pengebom B-21 Raider AS (Foto: Reuters)
Pesawat pengebom B-21 Raider AS (Foto: Reuters)

B-21 Raider merupakan pesawat pengebom berkemampuan nuklir terbaru AS. Pesawat buatan Northrop Grumman ini baru diluncurkan pada awal Desember dan akan menjalani uji terbang perdana pada pertengahan 2023. Tak lama setelah itu diperkirakan akan memperkuat armada AU sebagai pengganti dari pengebom B-2. 

Pesawat ini diklaim lebih canggih dengan penggunaan teknologi siluman terdepan serta komunikasi.

B-21 Raider menggunakan teknologi canggih yang mampu mengintegrasikan data, sensor, serta senjata. Selain itu pesawat ini diklaim sebagai alat tempur paling efektif di udara karena kemampuannya menggunakan berbagai amunisi serangan langsung dan stand off. 

Northrop Grumman menyatakan, sistem pada pesawat B-21 dapat dikembangkan serta kompatibel dengan kemajuan teknologi, sehingga dapat mengatasi ancaman di masa mendatang. 

Pesawat ini datang di tengah semakin meningkatnya ancaman dari Rusia dan China. Bukan sekadar kemampuan serang dan senjata yang dibawa, namun juga teknologi canggih yang bisa memberikan ancaman terhadap Rusia dan China jika terjadi konflik.

3. Tupolev Tu-95

Tupolev Tu-95 juga bisa membawa senjata nuklir strategis. Diketahui, Tsar Bomba, bom nuklir paling kuat, diuji coba dengan dijatuhkan dari pesawat ini. 

Tupolev Tu-95 pertama kali digunakan oleh Uni Soviet pada 1956. Badannya memiliki bentang sayap 50,10 meter, panjang 46,2 meter, dan tinggi 12,12 meter. Berat lepas landas maksimum pesawat mencapai 188.000 kilogram.

Pesawat ditenagai empat mesin turboprop Kuznetsov NK-12. Kecepatan maksimum pesawat Tu-95 mencapai 920 kilometer per jam serta jangkauan penerbangan hingga 15.000 kilometer. 

4. Xian H-6

China juga memiliki pesawat pengebom yakni H-6. Pesawat ini dikembangkan dari Tupolev Tu-16 dari era Uni Soviet namun sudah mengalami berbagai pembaruan. Uni Soviet mengirim Tu-16 pertama kali pada 1958.

Kemudian pada 1958 China mendapat lisensi dari Uni Soviet untuk memproduksi sendiri pesawat tersebut. Hingga kini Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China sudah memiliki 231 armada dengan kemampuan berbeda-beda.

China terus mengembangkan H-6 hingga muncul varian H-6N yang didesain mampu mengisi bahan bakar di udara serta membawa rudal jelajah.

H-6 digunakan dalam uji coba senjata nuklir dengan menjatuhkan sembilan perangkat di Lop Nur. Namun secara umum China dilaporkan masih mengandalkan rudal balistik untuk membawa bom nuklir, bukan pesawat. Meski demikian berdasarkan data CIA, China mulai menggunakan H-6 untuk peran pengeboma nuklir sejak 1976.

5. V Bomber

Pesawat ini memperkuat jajaran Angkatan Udara Kerajaan Inggris sejak 1950-an. V Bomber mampu membawa senjata nuklir strategis.

Ada tiga model pesawat pengebom strategis atau dikenal sebagai V class, yakni Vickers Valiant yang terbang pertama kali pada tahun 1951 dan mulai beroperasi pada 1955, Avro Vulcan terbang pertama kali pada 1952 dan mulai beroperasi pada 1956, dan Handley Page Victor terbang pertama kali pada 1952 dan mulai beroperasi pada 1957. 

V Bomber mencapai puncak kejayaan pada Juni 1964 dengan kekuatan 50 unit Valiants, 70 Vulcan, dan 39 Victor.

Namun seiring berjalannya waktu dan menyikapi kemampuan anti-serangan udara Uni Sovet yang terus berkembang, perang pengeboman nuklir strategis juga dimainkan Angkatan Laut dengan kapal selamnya. Sementara untuk pengeboman taktis menggunakan pesawat berukuran lebih kecil.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut