Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Danantara Ungkap Praktik Kanibalisme di Perusahaan BUMN, Seperti Apa?
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Suku-suku primitif dan tergolong suku paling berbahaya di dunia ternyata masih bertahan sampai sekarang. Mereka hidup mengisolasi diri, menolak berbagai perkembangan teknologi, dan mempertahankan kebudayaan mereka sejak turun-temurun. 

Suku-suku ini sulit menerima kehadiran orang asing. Bahkan, mereka bisa saja melakukan penyerangan jika merasa terancam. Karena itu, pemerintah di negara tempat suku-suku tersebut bermukim juga mengingatkan agar sebaiknya jangan coba-coba untuk mendekati wilayah dan mengganggu kehidupan mereka. 

Apa saja suku-suku paling berbahaya di dunia? Litbang MPI menghimpunnya berikut ini:

1. Suku Sentinel 

Kematian seorang pemuda Amerika Serikat bernama John Allen Chau pada 2018 lalu merupakan bukti bagaimana berbahayanya suku Sentinel. Tidak tanggung-tanggung, Chau dipanah hingga tewas. 

Bahkan pada 2006, dua orang nelayan di India juga dipanah saat memanen kepiting di pesisir Pulau Sentinel Utara. 

Suku Sentinel merupakan salah satu suku berbahaya di dunia. (Foto: Suku Sentinel merupakan salah satu suku berbahaya di dunia. (Foto: Raghubir Singh, Nat Geo Image Collection via Instagram crooked_compass)
Suku Sentinel merupakan salah satu suku berbahaya di dunia. (Foto: Raghubir Singh, Nat Geo Image Collection via Instagram crooked_compass)

Pemerintah India sudah mengeluarkan larangan untuk pergi ke Pulau Sentinel Utara sejak 1959. Di sana terdapat penduduk lokal yang disebut sebagai suku Sentinel. Mereka sangat tidak ramah dengan orang asing. Bukan tanpa alasan, semua ini karena suatu peristiwa pada tahun 1800-an. 

Kala itu Angkatan Laut Inggris menginjakkan kaki di pulau tersebut dan menculik beberapa orang suku Sentinel untuk dijadikan kelinci percobaan. Sejak saat itu, siapa pun yang coba mendekati mereka, akan menerima lontaran anak panah dari Suku Sentinel.

2. Suku Mascho-Piro

Selain suku Awa, ada lagi suku primitif yang tinggal di pedalaman Hutan Amazon yang masuk dalam wilayah Peru. Suku Mascho-Piro, atau juga disebut Cujareño dan Nomole, merupakan satu dari 15 suku yang ada di Peru. 

Mereka suku yang nomaden dan bertahan hidup dengan perburuan. Suku Mascho-Piro tinggal di area Taman Nasional Manú di Madre de Dios Region di Peru, di sebelah tenggara Peru. 

Suku ini termasuk kelompok yang tidak ramah dengan orang asing. Bahkan, mereka akan memanah siapa pun yang mengusik. 

3. Suku Yanomami

Suku Yanomami hidup di wilayah Hutan Amazon, Brasil. Selama ribuan tahun, keberadaan suku ini tidak tersentuh tangan orang asing. 

Mereka hidup nomaden dengan jumlah penduduk sampai 40.000 orang. Namun, keberadaannya kini terancam oleh penyakit busung lapar dan kehilangan tempat tinggal akibat penebangan hutan. 

Suku Yanomami (Foto: Fiona Watson via Instagram survivalinternational.de)
Suku Yanomami (Foto: Fiona Watson via Instagram survivalinternational.de)

Bahkan, dilansir dari BBC, pada Juni 2021 lalu, suku Yanomami menyerang penambang emas ilegal dengan menggunakan senapan dan panah. Tapi, tindakan ini merupakan tindakan balasan atas serangan yang dilakukan penambang emas ilegal terhadap suku Yanomami.

4. Suku Awa

Suku Awa tinggal di pelosok timur Hutan Amazon, Brasil. Saat ini, suku Awa dianggap terancam punah karena makin lama, penduduknya semakin berkurang lantaran penebang liar menghancurkan tempat tinggal mereka. 

Pemerintah Brasil mengungkapkan bahwa jumlah mereka hanya tersisa 60 – 80 orang. Akhirnya Suku Awa pun harus hidup nomaden. Mereka juga semakin meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan orang asing. 

5. Suku Korowai 

Di pedalaman Papua, Indonesia, terdapat suku yang keberadaannya baru ditemukan sekitar 35 tahun lalu. Penduduknya berjumlah kira-kira 3.000 orang. Mereka hidup terisolasi dan hampir tidak pernah mengadakan kontak dengan penduduk luar sampai tahun 1970. 

Seorang penginjil bernama Johannes Veldhuizen menjadi orang yang pertama kali berinteraksi dengan warga Suku Korowai. Mereka bermukim di rumah-rumah pohon yang dibangun sampai setinggi 50 meter. Rumah yang tinggi tersebut dapat melindungi mereka dari serangan hewan buas dan banjir. 

Konon katanya, Korowai melakukan praktik kanibalisme. Namun, mereka bukan sembarang melakukannya. Hanya yang melanggar aturan adat yang dimakan, seperti membunuh dan termasuk tukang sihir atau disebut khuakhua. Mereka juga menganggap orang-orang asing yang bukan bagian dari mereka sebagai roh iblis jahat bernama Laleo. 

Editor: Maria Christina

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut