5 Warga Israel Keturunan Arab Ditembak Mati, Pemerintah Cuma Sebut Serangan Kriminal
YERUSALEM, iNews.id - Penembakan terkait kejahatan terjadi di Israel. Lima orang keturunan Arab tewas.
Aksi brutal itu terjadi di pinggiran kota di utara Nazareth, Kamis (8/6/2023). Video di media sosial menunjukkan sebuah mobil masih terbakar setelah penembakan.
Dilansir dari Reuters, penembakan ini merupakan salah satu yang paling mematikan dalam sejarah Israel.
"Kami tiba di tempat kejadian dengan pasukan dalam jumlah besar dan melihat pemandangan yang sangat mengerikan," kata petugas medis senior Ataf Salem dari layanan darurat Magen David Adom Israel.
Dia menambahkan lima orang terluka terbaring tak sadarkan diri. Mereka menderita luka serius di tubuhnya.
Para korban lalu dilarikan ke rumah sakit dan dalam kondisi kritis. Tak lama kemudian, mereka meninggal.
Polisi Israel mengaku telah mengirim pasukan dalam jumlah besar ke daerah itu dan sedang mencari tersangka.
"Itu insiden kriminal," katanya.
Menurut layanan darurat Israel, insiden itu terjadi hanya beberapa jam setelah penembakan terpisah di pinggiran Nazareth lainnya. Seorang balita perempuan usia tiga tahun dan seorang pria berusia 30 tahun terluka.
Menurut sebuah organisasi yang melacak meningkatnya kekerasan di komunitas Arab, Abraham Initiatives, sebanyak 97 orang Arab terbunuh akibat kekerasan kriminal pada tahun 2023.
Dari 97 orang, 86 di antaranya ditembak mati. Sebanyak 42 korban berusia di bawah 30 tahun.
"Saya terkejut dengan pembunuhan mengerikan di dekat Nazareth. Kami bertekad untuk menghentikan rangkaian pembunuhan ini," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Dua anggota parlemen Arab terkemuka di oposisi Israel mendesak Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir, yang telah berjanji untuk menindak kejahatan, untuk mundur.
"Mereka yang benar-benar ingin memerangi kejahatan harus segera memecat Ben Gvir," kata Ketua Partai Hadash-Ta'al, Ayman Odeh.
Sebaliknya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut sebuah aksi teroris dan bukan kriminal tatkala seorang pengemudi menabrakkan mobilnya di kerumunan orang di halte bus di pinggiran Yerusalem. Dalam serangan pada Jumat (10/2/2023) itu, dua orang Israel, salah satunya seorang anak dinyatakan tewas.
Polisi juga menyebut sebagai serangan teroris saat tujuh orang Israel tewas dalam penembakan di sinagog Yerusalem Timur. Bahkan PM Israel Benjamin Netanyahu menggelar kabinet darurat pada Sabtu (28/1/2023) terkait kasus tersebut.
Editor: Umaya Khusniah