Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Perawat asal Indonesia Lindungi Perempuan Lansia saat Gempa M7,0 Guncang Taiwan
Advertisement . Scroll to see content

6 Kebiasaan Orang Indonesia yang Tak Ada atau Jarang di Luar Negeri, dari Makan sampai Kerokan

Jumat, 21 Januari 2022 - 08:35:00 WIB
6 Kebiasaan Orang Indonesia yang Tak Ada atau Jarang di Luar Negeri, dari Makan sampai Kerokan
Kebiasaan orang Indonesia yang tak ada atau jarang dilakukan di luar negeri, salah satunya makan pakai tangan (Foto: Herzindagi)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kebiasaan orang Indonesia yang tak ada atau jarang dipraktikkan di luar negeri menarik untuk diketahui. Setiap negara memiliki budaya masing-masing, sebagian di antaranya tergolong unik. Orang Indonesia mungkin akan berpikir kebiasaan orang asing aneh atau unik, demikian pula sebaliknya.

Kebiasaan-kebiasaan orang Indonesia juga jarang ditemui di negara lain, bahkan tidak ada sama sekali. Latar belakang sosial turut memberikan pengaruh pada kebiasaan masing-masing.

Berikut 6 kebisaan orang Indonesia yang tidak ada atau jarang ditemui di luar negeri:

1. Belum Kenyang kalau Belum Makan Nasi

Kalimat ini cukup akrab bagi sebagian orang Indonesia. Pasalnya, nasi merupakan makanan pokok layaknya menu karbo di negara lain seperti gandum dan kentang. Menurut dokter dan ahli gizi Tan Shot, kalimat “Belum kenyang kalau belum makan nasi” ada sejak pemerintahan Presiden Soeharto. Meskipun telah menyantap berbagai jenis makanan, tak afdhol jika belum makan nasi. 

Di negara lain, nasi bukan satu-satunya makanan pokok, seperti Afrika, Amerika, dan Eropa. Selain nasi, mereka juga menggunakan gandum, kentang, dan jagung sebagai makanan pokok. 

2. Makan Pakai Tangan

Umumnya masyarakat di luar negeri makan menggunakan garpu, sendok, pisau, atau alat lain semisal sumpit. Namun sebagian masyarakat Indonesia menyantap makan dengan tangan. Makan menggunakan tangan memang memiliki kenikmatan tersendiri. Para ahli punya penjelasan mengapa makan dengan tangan bisa terasa lebih nikmat.

Para ilmuwan menjelaskan, menyentuh makanan menggunakan tangan dapat meningkatkan persepsi sensorik otak. Bahkan sebelum makanan masuk mulut, sentuhan tangan sudah membuat otak memiliki persepsi jika makanan akan terasa jauh lebih enak. Kenikmatan makanan akan bertambah dua kali lipat. Di Jawa, makan pakai tangan lebih akrab dikenal dengan kata 'muluk'. Tradisi ini juga ditemui di restoran Padang.

Selain di Indonesia, kebiasaan makan menggunakan tangan juga ditemui di beberapa negara seperti Malaysia, India, dan Timur Tengah.

3. Ngeliwet

Kebiasaan satu ini sangat khas Indonesia. Ngeliwet merupakan tradisi makan asal Jawa Barat, namun sudah umum dilakukan masyarakat luas. Ngeliwet yakni nasi yang dibuat dengan campuran rempah-rempah. Nasi disajikan dengan berbagai jenis lauk-pauk, seperti ikan asin jambal roti, ikan kembung, ayam, sambal, dan lalapan. 

Biasanya, ngeliwet dilakukan bersama-sama. Hal yang unik dalam ngeliwet ini adalah nasi dan segala sajiannya dihidangkan di atas daun pisang yang dibentangkan sesuai dengan jumlah orang yang ikut makan bersama.

4. Ada Nasi Ada Kerupuk

Sebagian masyarakat Indonesia menganggap bahwa kerupuk adalah makanan ringan yang wajib ada saat menyantap nasi. Lidah seakan hambar jika tidak ada kerupuk sebagai teman makan. Padahal pakar gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Diana Sunardi, mengungkapkan satu kerupuk putih bisa mengandung sekitar 100-150 kalori. 

Ukuran tersebut sama dengan satu takaran atau setengah piring nasi. Jadi, saat itu juga kita menyuplai karbohidrat ke tubuh dua kali lipat dari biasanya. Hal itu tentu akan berakibat buruk bagi tubuh jika dilakukan terus-menerus.

5. Menunjuk Sesuatu Pakai Jempol Tangan

Masyarakat Jawa biasanya menggunakan jempol untuk menunjuk sesuatu atau jalan. Budaya ini untuk menunjukkan sopan santun. Namun, hal tersebut tidak berlaku di negara lain. Bahkan obyek yang ditunjuk juga menjadi perhatian. Tak sopan jika menunjuk orang hanya menggunakan satu jari tangan.

Contohnya di Hong Kong, menunjuk hanya boleh dilakukan ke binatang. Dalam kebiasaan masyarakat Hong Kong, mereka menghindari menunjuk orang atau benda dengan jari telunjuk, tapi menggunakan tangan terbuka.

6. Kerokan

Masyarakat Indonesia pasti mengenal kerokan atau upaya penyembuhan tradisional untuk keluhan masuk angin. Di luar negeri, masyarakatnya memilih berobat ke dokter jika merasa tak enak badan. 

Bagi sebagian masyarakat Indonesia, upaya pertama yang dilakukan adalah mengerok, biasanya bagian punggung, untuk mengeluarkan angin yang menjadi penyebab badan tak enak. Bahkan tak jarang orang menganggap jika belum kerokan, suhu tubuh belum akan turun.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut