6 Kota Mati yang Mempunyai Kisah Mengerikan di Dunia: Perjalanan Menyingkap Kisah-Kisah yang Terlupakan
JAKARTA, iNews.id - Kota mati yang mempunyai kisah mengerikan di dunia menjadi fenomena yang selalu menarik perhatian sekaligus menghadirkan kengerian. Kota-kota yang dulunya ramai, penuh dengan tawa dan kehidupan, kini terbengkalai, dihantui oleh masa lalu yang kelam.
Berbagai alasan, mulai dari bencana alam, tragedi buatan manusia, hingga wabah penyakit, telah mengubah tempat-tempat ini menjadi situs-situs sunyi yang menyimpan misteri dan kisah-kisah mengerikan yang tak terbayangkan.
Berikut adalah daftar kota mati yang mempunyai kisah mengerikan di dunia beserta penjelasannya secara detail, dilansir iNews.id dari berbagai sumber pada Selasa (22/7/2025)
Pripyat adalah kota yang paling dekat dengan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, dibangun pada tahun 1970 untuk menampung para pekerja dan keluarga mereka. Kota ini sempat dihuni selama 16 tahun hingga terjadi tragedi ledakan reaktor nomor empat pada 26 April 1986 yang dikenal sebagai bencana nuklir terparah dalam sejarah manusia. Ledakan ini melepaskan material radioaktif yang menyebar luas, memaksa evakuasi cepat sekitar 49.000 penduduk dalam zona eksklusi 10 kilometer sekitar 36 jam setelah kejadian.
Warga dikira hanya akan kembali sebentar, sehingga mereka meninggalkan kota dengan barang seadanya, namun mereka tidak pernah kembali. Hingga kini Pripyat menjadi kota mati yang membeku dalam waktu, dengan bangunan terbengkalai dan peninggalan yang menyimpan kenangan kelam, seperti boneka yang rusak akibat radiasi.
Wittenoom dulunya adalah kota tambang asbes biru yang aktif di Australia Barat sejak tahun 1950-an hingga 1960-an. Karena paparan udara yang tercemar debu asbes, banyak penduduknya menderita penyakit serius seperti kanker paru-paru dan asbestosis.
Akibatnya, kota ini menjadi berbahaya untuk dihuni dan akhirnya resmi ditutup pada tahun 1966. Pemerintah kemudian mengambil langkah menutup akses dan menghapus Wittenoom dari peta resmi untuk mencegah orang berkunjung ke area yang masih berpotensi berbahaya bagi kesehatan.
Centralia adalah kota pertambangan batubara yang sejak 1856 menjadi tempat tinggal banyak orang. Pada tahun 1962, kebakaran bawah tanah yang tak kunjung padam di tambang membuat kota ini menjadi tidak aman lagi. Api bawah tanah terus membakar dan melepaskan gas beracun hingga saat ini, memaksa penduduk untuk mengungsi dan menimbulkan larangan keras bagi siapapun untuk mengunjungi kota ini. Centralia tetap menjadi kota mati dengan api yang berkobar di dalam tanah sebagai tanda bahaya permanen.
Craco adalah kota abad pertengahan di wilayah Basilicata yang pernah dihuni sekitar 2.000 jiwa. Pada tahun 1656, wabah penyakit mematikan menyerang sehingga ribuan penduduk meninggal dunia. Wabah tersebut kemudian diikuti oleh bencana alam seperti tanah longsor dan gempa bumi, yang memaksa penduduk yang tersisa untuk meninggalkan kota ini. Craco berubah menjadi kota mati yang kini hanya menyisakan reruntuhan dengan suasana yang menyeramkan.