7 Fakta Wabah Virus Korona di China, AS Ikut Kalang-Kabut
JAKARTA, iNews.id – Wabah 2019 virus korona (2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV) makin mengkhawatirkan. Bukan hanya ribuan orang telah terinfeksi, namun virus itu kini dideteksi makin kuat. Sejumlah negara kini juga telah melaporkan kasus infeksi virus tersebut.
Komisi Kesehatan Provinsi Hubei, China, melaporkan, jumlah korban meninggal dan terjangkit virus tersebut terus bertambah. Berdasarkan laporan pada Minggu (26/1/2020), sedikitnya 56 orang meninggal dan lebih dari 1.000 orang terjangkit terhitung sampai Sabtu (25/1/2020).
Komisi Kesehatan Provinsi Hubei menyatakan, semua korban meninggal terbaru berasal dari Wuhan, Ibu Kota Hubei tempat pertama kali virus terdeteksi. Sejak virus ini menyebar, Wuhan dan 13 kota lainnya dalam status karantina.
BACA JUGA: China Bangun Rumah Sakit hanya 10 Hari untuk Tampung 1.000 Korban Virus Korona
Pemerintah Indonesia memastikan sejauh ini belum ada kasus positif terjangkit virus tersebut pada warga negara Indonesia. Adapun Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan, belum ada laporan virus korona sebagai penyebab kematian tunggal.
"Virus dan penyakit lain yang bersamaan itu saling memperberat. Kalau kasus tunggal karena penyakit (virus korona) itu saja menyebabkan korban meninggal, itu belum dilaporkan," tutur Daeng di Jakarta, Minggu (26/1/2020).
Berikut 7 Fakta Wabah Virus Corona
1. Muncul Pertam Kali di Wuhan Akhir 2019.
Wabah korona pertama kali terdeteksi pada akhir Desember 2019 di Wuhan, kota pusat industri dan transportasi berpenduduk 11 juta jiwa. Virus korona merupakan keluarga virus yang mencakup flu biasa. Namun, virus ini belum pernah terdeteksi sebelumnya, sehingga disebut 2019-nCov.
2. Diduga dari Kelelawar.
Berdasarkan laporan Buletin Sains China, sup kelelawar diduga sebagai pemicu munculnya virus korona baru ini. Sup kelelawar merupakan salah satu makanan populer masyarakat Wuhan.
Virus korona memiliki kemiripan dengan sindrom pernapasan akut atau SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang menewaskan ratusan orang di China daratan dan Hong Kong pada 2002-2003.
Untuk diketahui, Wabah SARS dimulai pada kelelawar dan dipindahkan ke luwak yang kemudian menular pada manusia. Virus baru ini juga menyebabkan infeksi pernafasan akut yang parah.
3. Korban Terus Berjatuhan.
Pusat Kesehatan Hubei menyatakan sedikitnya 56 orang meninggal dunia di China karena terjangkit virus ini. Selain itu, 1.975 orang terinfeksi. Jumlah korban meninggal dan terjangkit diperkirakan akan terus bertambah.
Presiden China Xi Jinping menyatakan China menghadapi situasi yang mengerikan. Berbagai langkah untuk mencegah dan menangani sebaran ini terus dilakukan, antara lain China membangun rumah sakit dalam waktu 10 hari untuk menampung para korban.
4. Virus Korona Makin Kuat.
Virus korona yang menyebabkan pneumonia memiliki kemampuan penularan sangat kuat. Masa inkubasi virus ini 1-14 hari dan proses infeksi terjadi pada masa tersebut.
Pemerintah China telah mengisolasi Wuhan dan berbagai kota di Provinsi Hubei untuk mencegah merebaknya virus ini. Berbagai layanan transportasi pun ditutup.
5. AS dan Jepang Sewa Pesawat untuk Evakuasi.
Merebaknya virus korona membuat berbagai negara di dunia kalang-kabut. Ini karena sebagian warga negara mereka ada di kota Wuhan, sumber virus itu. Amerika Serikat dan Jepang, misalnya, akan menyediakan pesawat sewa untuk mengevakuasi warganya dari Wuhan.
Departemen Luar Negeri AS juga telah mengeluarkan peringatan perjalanan ke China sejak Kamis (23/1/2020). Pada Selasa sebelumnya, pejabat kesehatan AS mengumumkan kasus pertama negara itu, yakni seorang pria berusia 30-an yang tinggal di dekat Seattle.
6. Menyebar dari Thailand hingga Prancis.
Sejah kemunculannya di Wuhan, virus korona diduga telah menyebar ke beberapa negara. Sejauh ini setidaknya 46 kasus suspect virus korona terjadi di luar China, mulai Asia hingga Eropa.
Di Asia beberapa negara yang telah melaporkan kasus itu antara lain Thailand, Vietnam, Singapura, dan Malaysia. Prancis merupakan negara pertama di Eropa yang terjangkit virus korona. Menteri Kesehatan Agnes Buzyn mengatakan, ada tiga kasus virus korona yang sudah terdeteksi di negaranya.
7. WHO Belum Putuskan Darurat Kesehatan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum memutuskan wabah virus korona sebagai darurat kesehatan global atau biasa disebut darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC). Menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesu, China lah yang dalam kondisi darurat, bukan internasional.
Editor: Zen Teguh