7 Mantan Kombatan Front Pembebasan Islam di Filipina Ditembak Mati Kelompok ISIS
MANILA, iNews.id - Tujuh pria mantan kombatan organisasi Front Pembebasan Islam Moro (MILF) tewas ditembak di Filipina selatan oleh anggota ISIS. MILF merupakan kelompok gerilya terbesar di Filipina yang memperjuangkan kemerdekaan wilayah Moro.
Namun MILF mulai menyerahkan senjata sejak bulan lalu setelah ada perjanjian damai dengan pemerintah pusat yang diteken pada 2014.
Pejabat militer setempat Ernesto Gener, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (5/10/2019), mengatakan, para korban ditembak saat kelompok pro-ISIS bernama Daulah Islamiyah menyerang kamp MILF di dekat Kota Shariff Saydana pada Jumat (4/10/2019) malam. Terjadi baku tembak selama beberapa jam.
Dalam komunike yang dirilis Grup Intelijen SITE, kelompok pemantau aktivitas militan, disebutkan, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu
Namun ISIS mengklaim ada delapan korban tewas. Meski demikian komandan kepolisian Arnold Santiago mengatakan hanya ada tujuh jenazah di lokasi.
Pernyataan Santiago diperkuat oleh keterangan warga yang juga saksi mata bahwa hanya ada tujuh jenazah yang dikirim ke perahu di sungai Shariff Saydana, sekitar 900 kilometer sebelah selatan Manila.
Sejauh ini juru bicara MILF enggan memberikan komentar.
MILF meneken kesepakatan damai pada 2014 setelah perang selama puluhan tahun yang telah menewaskan 150.000 orang. Dalam kesepakatan MILF berhak memegang kendali atas wilayah Mindanao di selatan Filipina.
Presiden Rodrigo Duterte mengatakan, ISIS ingin menjadikan wilayah itu sebagai basis kekuatan di sana.
Editor: Anton Suhartono