7 Orang Dilaporkan Meninggal karena Kolera saat Negara Dilumpuhkan oleh Blokade Geng Kriminal
PORT-AU-PRINCE, iNews.id - Seorang warga Haiti dilaporkan meninggal akibat kolera. Hingga saat ini, total kematian akibat penyakit ini mencapai 7-8 orang.
Informasi ini disampaikan pada Minggu (2/10/2022). Para pejabat masih terus berjuang mendapatkan informasi dari rumah sakit.
"Berdasarkan informasi yang kami peroleh, jumlah kematian sekitar 7 hingga 8 orang. Ada satu kematian hari ini," kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Laure Adriend saat konferensi pers.
Kementerian Kesehatan sebelumnya mengonfirmasi satu kasus di daerah Port-au-Prince. Selain itu, ada juga kasus yang dicurigai kolera di Kota Cite Soleil yang merupakan lokasi perang geng yang kejam pada bulan Juli lalu.
Saat ini Haiti dilumpuhkan oleh blokade geng yang telah memicu kekurangan bahan bakar dan air minum bersih. Sejak bulan lalu, geng-geng memblokir pelabuhan bahan bakar utama negara itu.
Pemblokiran dilakukan sebagai protes atas pengumuman kenaikan harga bahan bakar bulan lalu. Banyak rumah sakit telah menutup atau mengurangi operasinya karena kekurangan bahan bakar untuk pembangkit listrik.
Perusahaan Pembotolan Karibia, pemasok utama air kemasan pada Minggu mengatakan tidak dapat lagi terus memproduksi dan mendistribusikan air. Mereka kehabisan bahan bakar diesel, yang sangat penting untuk rantai pasokannya.
Wabah kolera telah menewaskan sekitar 10.000 orang pada 2010. Organisasi Kesehatan Pan Amerika pada 2020 mengatakan Haiti telah melewati satu tahun tanpa kasus kolera yang dikonfirmasi.
Kolera menyebabkan diare yang tidak terkontrol. Penyakit ini biasanya menyebar melalui air yang terkontaminasi dengan kotoran pasien. Air minum yang bersih sangat penting untuk mencegah penyebarannya.
Editor: Umaya Khusniah