7 Tradisi Unik Ramadhan di Berbagai Negara, dari Makanan Khas sampai Permainan

JAKARTA, iNews.id - Tradisi-tradisi unik Ramadhan di berbagai negara menarik dibahas. Mulai dari meriam Ramadhan, mendekor rumah, hingga mengonsumsi minuman herbal rasa mawar dilakukan selama bulan puasa.

Ramadhan sudah memasuki 10 hari terakhir, tradisi-tradisi khas terus dijalankan sampai penutup bulan suci. 
 
Berikut tujuh tradisi unik Ramadhan di berbagai negara:

Baca Juga

Mesir Menentang Segala Upaya Memecah Jalur Gaza

1. Bahrain

Bahrain merupakan negara di Timur Tengah yang mayoritas penduduknya Muslim. Total populasi Bahrain pada 2020 mencapai 1,5 juta orang dengan lebih dari 70 persen masyarakatnya memeluk Islam. Sudah pasti, suasana Ramadhan di negara ini cukup meriah dengan tradisi uniknya. 

Baca Juga

Ramadhan Tinggal 10 Hari, Perajin Rebana di Malang Masih Banjir Pesanan

Bahrain diketahui memiiliki tradisi unik bernama gergaoon yang sudah berlangsung selama ratusan tahun. Dalam tradisi ini, anak-anak akan bernyanyi dari satu rumah ke rumah lain untuk mendapatkan permen dan suguhan lainnya. 

Makanan yang didapat diletakkan di dalam tas yang sudah dihias. Namun gergaoon biasanya dilakukan hanya pada malam ke-14 Ramadhan. 

Baca Juga

Tempuh Pendidikan di Luar Negeri, 5 Artis Ini Jalani Puasa Ramadhan Jauh dari Keluarga

2. Uni Emirat Arab (UEA)

UEA juga memiliki tradisi unik Ramadhan yang sudah dilakukan secara turun-temurun. Anak-anak mengenakan pakaian terbaik dan pergi ke rumah para tetangga atau sanak saudara untuk membacakan puisi. 
Selain itu, anak-anak biasanya juga melantunkan lagu demi mendapatkan permen atau makanan manis lainnya. 

Tradisi lain, pada hari pertama puasa, seluruh anggota keluarga akan berkumpul di rumah kepala keluarga atau kakek untuk berbuka puasa bersama. 

Masyarakat UEA sangat menyukai makanan manis, seperti kurma, roti, dan jenis kue lainnya. Makanan tersebut selalu tersaji dalam acara keluarga di UEA. 

3. Arab Saudi

Arab Saudi merupakan negara Islam yang juga memiliki tradisi unik saat Ramadhan. Tradisi yang sudah berlangsung lama saat Ramadhan adalah menembakkan meriam. Jika suara meriam terdengar, itu berarti bulan Ramadhan tiba dan masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa.

Selain itu, meriam Ramadhan juga dijadikan tanda waktu berbuka puasa. Bukan hanya di Saudi, tradisi meriam Ramadhan biasa ditemukan di Mesir dan UEA. 

Melansir Arab News, penggunaan meriam Ramadhan sudah dilakukan pada abad ke-15 dan menjadi tradisi paling populer di negara-negara Timur Tengah. Terkhusus di Makkah, keberadaan meriam Ramadhan cukup istimewa dan sangat disenangi anak-anak. Sementara itu, pengoperasian meriam ini dilakukan langsung kepolisian Makkah. 

4. Pakistan

Selanjutnya, ada Pakistan yang juga memiliki tradisi unik saat bulan Ramadhan. Masyarakat Pakistan mengonsumsi samosa, pakora, dan makanan ringan khas Ramadhan lainnya. 

Mereka juga mengonsumsi minuman herbal rasa mawar. Ketika Ramadhan berakhir dan Idul Fitri tiba, perayaan caand raat dilakukan. Para perempuan Pakistan biasanya membeli aksesori warna-warni seperti gelang. Selain itu, mereka juga membeli inai (sejenis pacar atau pemerah kuku). 

5. Mesir

Tradisi unik Ramadhan lainnya bisa dijumpai di Mesir. Selain meriam Ramadhan, Mesir juga memiliki tradisi lainnya. 

Arab News melaporkan, masyarakat Mesir biasa mendekor rumah, jalan, dan lingkungan dengan lampu-lampu berwarna. Lampu atau hiasan gantung tersebut biasa disebut fanous. Seiring berjalannya waktu, masyarakat Mesir juga memperindah rumah dengan lampion. 

Fanous dipasang sebagai simbol utama bulan suci Ramadhan. Bahkan, turis asing sangat dianjurkan untuk berkunjung ke Mesir kala Ramadhan lantaran kemeriahannya. 

6. Palestina

Masyarakat Palestina biasa merayakan Ramadhan dengan menyantap kunafa. Kudapan ini adalah kuliner khas Palestina yang terbuat dari tepung semolina bercampur lelehan keju. 

Saat dimakan, kunafa akan disiram dengan taburan sirop dan kacang pistachio. Masyarakat Palestina mengonsumsi kunafa ketika sahur dan berbuka puasa. 

7. Irak

Tradisi Ramadhan di Irak tak kalah menarik yakni memainkan permainan tradisional mheibes. Masyarakat Irak biasa memaikan mheibes usai berbuka puasa. Diikuti oleh dua kelompok, mheibes adalah permainan yang dilakukan untuk menyembunyikan sebuah cincin. 

Saking populernya permainan ini, pemerintah sampai mengadakan kejuaraan mheibes dengan ratusan orang peserta yang berasal dari seluruh Irak. 

Editor: Anton Suhartono