8 Orang Ditahan terkait Penembakan di Wina, 4 Pernah Tersangkut Terorisme
WINA, iNews.id - Otoritas Austria menahan delapan orang terkait penembakan di Wina pada Senin (2/11/2020) malam yang menewaskan empat orang dan seorang pelaku. Penembakan itu juga melukai 22 orang lainnya, termasuk seorang polisi.
Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer mengatakan, delapan orang tersebut pernah ditahan. Empat di antaranya dihukum karena pelanggaran terkait terorisme, dua orang karena pelanggaran kejahatan dengan kekerasan, serta dua lainnya karena percobaan pembunuhan demi kehormatan.
Polisi menangkap total 16 orang, namun delapan lainnya dibebaskan karena tak terbukti terlibat.
Nehammer menambahkan, Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) berkontribusi dalam penangkapan ini.
"Kami menjalin kerja sama intensif dengan FBI, (memberikan) informasi berharga," ujarnya, tanpa menjelaskan lebih rinci, dikutip dari AFP, Jumat (6/11/2020).
Selain Austria, penyelidikan juga digelar di Swiss. Jaksa mengonfirmasi dua pria Swiss, berusia 18 dan 24 tahun, yang ditangkap pada Rabu menjadi sasaran kasus pelanggaran terorisme.
Nehammer melanjutkan, beberapa negara juga ikut menyelidiki terkait hubungan langsung dengan delapan pelaku. Namun dia enggan menyebutkan negara-negara tersebut.
Surat kabar Jerman Der Spiegel melaporkan, awal pekan ini pelaku penembakan Wina menjalin kontak dengan kelompok Islam terakit rencana perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Jerman juga membantu otoritas Austria serta Europol, badan penegakan hukum Uni Eropa, dengan mengirim dua agen ke Wina.
Penembakan yang terjadi sehari menjelang lockdown Covid-19 di Austria itu merupakan serangan besar pertama di negara itu selama puluhan tahun.
Pelaku yang ditembak mati polisi diketahui sebagai Kujtim Fejzulai (20). Dia merupakan warga Austria-Makedonia yang pernah dihukum karena mencoba bergabung dengan ISIS di Suriah.
Editor: Anton Suhartono