8 Panglima Perang Terbaik di Dunia, Salah Satunya Punya Cita-Cita Satukan Nusantara
6. Khalid bin Walid (592–642 M, Arab)
Khalid bin Walid RA merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW berjuluk Pedang Allah yang Terhunus. Khalid masuk Islam setelah perang Uhud, pertempuran di dekat Kota Madinah saat itu yang menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam.
Beliau juga dikenal dengan taktik perangnya serta memiliki kegeniusan di bidang militer. Dia merupakan salah satu panglima perang yang tidak pernah kalah sepanjang kariernya.
Selain menjadi pemimpin perang di masa Nabi Muhammad, Khalid juga dipercaya menduduki posisi itu di masa kekhalifahan Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Di bawah kepemimpinan militernya, Jazirah Arab disatukan untuk pertama kali dalam satu entitas disebut Kekhalifahan. Dia tidak pernah gagal dalam lebih dari 100 pertempuran termasuk melawan Bizantium, Sassaniyah, serta sekutu-sekutu mereka termasuk suku Arab di luar kekuasaan Khalifah.
Pencapaian terbesar yang dia raih adalah penaklukan Arab selama Perang Riddah, Persia Mesopotamia, dan Romawi Suriah, hanya dalam waktu 4 tahun yakni pada 632 hingga 636. Khalid juga dikenang karena kemenangan pasukan muslim dalam Perang Yamamah, Ullais, Firaz, serta keberhasilan taktiknya dalam Perang Walaja dan Yarmuk.
Meskipun sangat menginginkan mati syahid di medan pertempuran, Khalid bin Walid mengembuskan napas terakhir di atas tempat tidur karena usia.
Ada ucapannya yang dikenal sebelum meninggal, "Saya telah mengikuti perang ini dan itu, sampai-sampai pada tubuhku tidak ada tempat sejengkal pun melainkan terdapat bekas sayatan pedang, tusukan tombak, dan luka akibat terkena panah. Kini saya akan meninggal di atas tempat tidur secara wajar, sebagaimana matinya seekor unta. Maka dari itu, mata para pengecut tidak akan terpejam."