9 Calon Pengganti PM Inggris Boris Johnson, Nomor 4 dan 6 Politisi dari Keluarga Muslim
LONDON, iNews.id - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akhirnya setuju mundur dari jabatannya setelah menteri-menterinya beramai-ramai mengundurkan diri. Johnson telah menyampaikan pidato pengunduran dirinya di Downing Street, Kamis (7/7/2022), sekitar pukul 12.00 siang waktu setempat.
Johnson telah menunjuk sebuah kabinet untuk menjalankan pemerintahan. Mereka akan bekerja sampai pemimpin baru terpilih menggantikannya.
Sejumlah nama yang dinilai layak menggantikan Johson pun muncul. Setidaknya ada sembilan nama calon PM Inggris yang mencuat, dua di antaranya politisi dari keluarga Muslim.
Berikut nama-nama sejumlah pejabat dan politisi yang disebut layak menggantikan Boris Johson sebagai perdana menteri Inggris, dikutip dari AFP, Kamis (7/7/2022):
1. Rishi Sunak
Rishi Sunak adalah kanselir Hindu pertama di Inggris. Pria berusia 42 tahun ini berhenti dari jabatannya sebagai menteri keuangan pada Selasa, 5 Juli 2022.
Sampai saat ini dia masih menjadi favorit sebagai pengganti Boris Johnson. Namun, popularitasnya tercemar oleh pertanyaan tentang kekayaan pribadi dan pajak keluarganya.
Sunak populer di media sosial dan mendapat pujian karena dinilai telah menopang perekonomian Inggris selama pandemi Covid-19. Namun, penolakannya di awal untuk mengizinkan lebih banyak bantuan atas krisis biaya hidup warga yang melonjak saat pandemi telah merusak popularitasnya.
2. Liz Truss
Menteri Luar Negeri Liz Truss (46), populer di kalangan anggota Partai Konservatif. Perempuan pengganti Dominic Raab yang dilengserkan Johson ini disukai karena sangat berterus terang dan berani melakukan serangan politik.

Namun, hal itu juga memicu pertanyaan terhadap penilaiannya. Misalnya, Februari lalu dia malah mendorong warga Inggris untuk berperang di Ukraina melawan Rusia. Kritikus mengatakan sikap kepemimpinannya terlalu terbuka.
Ketika dia mengepalai Departemen Perdagangan Internasional, beberapa anggota parlemen menjulukinya: Department for Instagramming Truss" karena sangat produktif di media sosial.
3. Jeremy Hunt
Mantan menteri luar negeri dan kesehatan Jeremy Hunt (55), kalah dari Johnson dalam kontes kepemimpinan 2019. Saat itu, dia mencap dirinya sebagai pilihan alternatif "serius".

Anggota Partai Konservatif ini diketahui mengirim pesan kampanye terselubung untuk tawaran kepemimpinan baru bulan lalu. Dia beralasan, di bawah kepemimpinan Johnson, "kita tidak lagi dipercaya oleh pemilih" dan "kita akan kalah pada pemilihan umum berikutnya".
Namun, Hunt yang fasih berbahasa Jepang ini dinilai tidak memiliki karisma seperti Johnson. Kiprahnya sebagai menteri kesehatan pada pra-pandemi baru-baru ini juga dikritik keras oleh sekutu Johnson.
4. Sajid Javid
Sajid Javid (52), yang juga berhenti sebagai menteri kesehatan pada Selasa lalu sebelumnya telah mengundurkan diri sebagai menteri keuangan pada tahun 2020. Politisi dari keluarga muslim ini adalah putra dari seorang sopir bus imigran Pakistan yang kemudian menjadi bankir terkenal.

Seperti Pak Sunak, Sajid Javid juga dipertanyakan soal kekayaan pribadi dan urusan pajaknya.
5. Ben Wallace
Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace (52), unggul tipis dalam beberapa jajak pendapat pemimpin pilihan Tory (Partai Konservatif) baru-baru ini. Salah satu alasan pendukungnya karena perannya dalam krisis Ukraina.

Mantan perwira militer dan sekutu Johnson itu tidak begitu berkeinginan untuk memimpin partai. Namun, dia dipandang sebagai orang yang kompeten.
6. Nadhim Zahawi
Nadhim Zahawi (55), yang baru diangkat sebagai menteri keuangan dipuji karena mengawasi peluncuran vaksin selama pandemi Covid-19 di Inggris. Sebelum jadi menkeu, pejabat beragama Islam ini menjabat sekretaris pendidikan.
Zahawi adalah mantan pengungsi dari Irak yang datang ke Inggris sebagai seorang anak yang tidak bisa berbahasa Inggris. Sebelum memasuki dunia politik, dia ikut mendirikan perusahaan jajak pendapat terkemuka YouGov.

Tetapi kekayaan pribadinya juga menarik perhatian yang merugikannya. Salah satunya ketika dia mengklaim anggaran parlemen untuk memanaskan kandang kudanya.
7. Dominic Raab
Dominic Raab (48) saat ini menjabat Wakil Perdana Menteri dan Sekretaris Kehakiman. Dia pernah memimpin Inggris saat Boris Johnson dalam perawatan intensif di rumah sakit karena menderita Covid-19 pada tahun 2020.

Mantan pengacara dan pemegang sabuk hitam karate ini dipandang sebagai sekutu yang bisa diandalkan. Namun langkahnya ke pengadilan dari jabatan menteri luar negeri dipandang sebagai penurunan pangkat.
Jabatannya diturunkan Boris Johnson karena liburan di Yunani saat ibu kota Afghanistan, Kabul, jatuh ke tangan Taliban tahun lalu.
8. Tom Tugendhat
Mantan perwira militer, Tom Tugendhat (49), adalah "backbencher" terkemuka yang memimpin Komite Urusan Luar Negeri yang berpengaruh di parlemen. Tugendhat telah mengindikasikan akan ikut dalam berbagai kontes kepemimpinan.

Selama ini Tugendhat sering kali mengkritik kebijakan pemerintah, termasuk penarikan pasukan Inggris dari Afghanistan.
9. Penny Mordaunt
Mordaunt (49), adalah perempuan pertama yang pernah menjadi menteri pertahanan Inggris. Saat ini dia menjadi menteri perdagangan junior.

Sebagai pendukung Brexit yang kuat dan tokoh kunci dalam kampanye "Tinggalkan" pada 2016, Mordaunt dianggap calon yang pemersatu potensial yang dapat menarik dukungan dari faksi-faksi Partai Konservatif yang bertikai.
Editor: Maria Christina