MINSK, iNews.id – Bos tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, pada Senin (3/7/2023) merilis sebuah pesan yang berisi pembelaannya atas pemberontakan yang dia lakukan di Rusia, beberapa waktu lalu. Dia juga menyerukan dukungan kepada kelompoknya untuk terus merekrut pasukan baru, meski ada ultimatum dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, kepada Wagner.
Ini adalah kedua kalinya Prigozhin berbicara lewat aplikasi perpesanan Telegram sejak pihaknya melancarkan pemberontakan yang berumur pendek, bulan lalu. “Saya ingin Anda memahami bahwa ‘Pawai Keadilan’ kami ini ditujukan untuk memerangi para pengkhianat dan memobilisasi masyarakat kita. Dan saya pikir kami telah mencapai banyak hal untuk itu,” ucapnya seperti dilansir laman Alarabiyah, Selasa (4/7/2023).
Profil Gabriele Nunziati, Jurnalis Italia yang Dipecat karena Tanya Tanggung Jawab Israel di Gaza
“Dalam waktu dekat, saya yakin Anda akan melihat kemenangan kami berikutnya di depan,” kata mantan sekutu dekat Putin itu lagi.
Bos Wagner juga meminta dukungan kepada publik Rusia, karena kelompoknya saat ini tengah aktif merekrut anggota baru. Saluran Telegram Grey Zone yang berafiliasi dengan Wagner, juga mengunggah iklan perekrutan tentara swasta Rusia itu.
Takut Ancaman Tentara Wagner, Polandia Kirim Ratusan Polisi ke Perbatasan dengan Belarusia
“Terlepas dari kenyataan bahwa Kantor Pusat Wagner di Rusia untuk sementara berhenti bekerja, Grup Wagner terus merekrut personel. Semua spesialisasi militer diperlukan, kecuali untuk pasukan misil strategis (untuk saat ini),” demikian bunyi salah satu iklan itu, sembari mencantumkan syarat, ketentuan dan keuntungan menjadi anggota Wagner.
Seruan tersebut secara langsung bertentangan dengan ultimatum Putin yang meminta kepada anggota Wagner untuk memilih antara menandatangani kontrak dengan militer Rusia, pulang, atau mengikuti Prigozhin ke pengasingan di Belarusia.
Terungkap, Ini Alasan Utama Tentara Wagner Berontak Gulingkan Pemimpin Militer Rusia
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku