Ada-Ada Saja, Pria Ini Sengaja Telan Ponsel Nokia Lawas 

PRISTINA, iNews.id - Entah apa maksudnya, seorang pria di Pristina, Kosovo, nekat menelan telepon seluler (ponsel) sehingga dia harus menjalani operasi. Pria tersebut tak menjelaskan alasan mengapa menelannya.

Ahli bedah di sebuah rumah sakit Pristina memasukkan kemera kecil ke tubuh pasien untuk melacak keberadaan ponsel tersebut. Rekaman menunjukkan sebuah ponsel Nokia lawas di dalam perut.

Baca Juga

Israel Masih Batasi Masuknya Bantuan ke Gaza, Tutup Akses Langsung ke Utara atau Selatan

Dokter membutuhkan waktu 2 jam untuk mengeluarkan ponsel tersebut, melalui mulut. Kondisi pria 33 tahun yang tak disebutkan identitasnya itu stabil.

Dilaporkan Daily Star, Senin (6/9/2021), pria itu menahan sakit selama 4 hari sejak ponsel ditelan hingga operasi. Awalnya dia enggan pergi ke dokter, namun rasa sakit yang terus menerus datang membuatnya harus mendapatkan bantuan.

Baca Juga

Ada-Ada Saja, Pria Ini Tewas setelah Baluri Penis dengan Lem sebagai Pengganti Kondom

Dokter yang menangani kasus ini, Skender Telaku, mengatakan dia melakukan salah satu operasi paling aneh dalam karier medisnya. Dia terkejut setelah hasil pemindaian mendapati benda asing di tubuhnya.

"Saya mendapat telepon tentang seorang pasien yang menelan sebuah benda dan setelah melakukan pemindaian, kami melihat ada ponsel yang pecah menjadi tiga bagian," ujarnya.

Baca Juga

Ada-Ada Saja, Tentara Ini Campurkan Ganja ke Makanan Teman-temannya saat Latihan Perang

Pasien, lajut dia, tak mau terbuka mengapa dia menelan ponsel. Menurut Telaku, benda itu diyakini sengaja ditelan karena ukurannya terlalu besar untuk masuk ke tubuh secara tidak sengaja.

Lebih lanjut dia mengatakan, baterai yang terpisah dari bagian lainnya bisa meledak setiap saat di tubuh pria tersebut.

"Dari semua bagian, baterai yang paling mengkhawatirkan karena berpotensi meledak di perut pria itu," tuturnya.

Baterai ponsel mengandung berbagai bahan kimia beracun termasuk pencegah api sertalogam berat seperti timah. Bahkan beberapa baterai ponsel model lama mengandung merkuri.

Editor: Anton Suhartono