BERLIN, iNews.id – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merasa yakin Kiev dan negara-negara pendukungnya di Barat dapat mengalahkan Rusia secara permanen lebih cepat dalam tahun ini dalam perang di Ukraina. Hal itu dia ungkapkan di tengah kunjungannya ke Berlin Jerman, Minggu (14/5/2023).
Dalam kesempatan itu, dia berterima kasih kepada Jerman karena telah menjadi “sahabat sejati” bagi Ukraina.
Inilah Kerajaan Eswatini, yang Rajanya Poligami Gila-gilaan hingga 70 Istri
Kunjungannya ke negeri panser pun tak sia-sia. Zelensky mendapatkan sokongan militer yang besar dari Berlin. Sebab, Pemerintah Jerman mengumumkan bahwa mereka akan memberikan bantuan militer 2,7 miliar euro (hampir Rp44 triliun) ke Ukraina pada Sabtu (13/5/2023). Ini adalah paket bantuan terbesar yang diterima Kiev sejak dimulainya agresi militer Rusia pada Februari tahun lalu.
"Sekarang saatnya bagi kita untuk menentukan akhir perang tahun ini, kita dapat membuat kekalahan agresor (Rusia) tidak dapat diubah lagi tahun ini,” katanya dalam konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz, di Berlin, seperti dikutip Reuters.
Zelensky Kunjungi Belanda usai Hadiri KTT Nordik di Finlandia
Sementara Scholz menegaskan janji Jerman untuk terus mendukung Ukraina selama diperlukan. Namun, dia enggan menjawab pertanyaan wartawan tentang ketegangan yang sebelumnya sempat mewarnai hubungan bilateral Jerman dan Ukraina. Dia juga tidak bersedia menjawab pertanyaan lain tentang harapan Kiev untuk bergabung dengan NATO.
Jerman, negara ekonomi terbesar di Eropa, pernah menghadapi kritik pada awal agresi militer Rusia karena dinilai ragu-ragu membantu Ukraina. Akan tetapi, Berlin kini malah menjadi salah satu penyedia bantuan keuangan dan militer terbesar di Ukraina.
Xi Jinping Telepon Zelensky, Siap Bantu Pembicaraan Damai dengan Rusia
Ukraina diperkirakan akan meluncurkan operasi serangan balik besar-besar dalam beberapa pekan mendatang untuk mencoba merebut kembali wilayah timur dan selatannya dari pasukan Rusia.
Infografis Zelensky Ucapkan Selamat Idul Fitri dalam Bahasa Turki
Zelensky menegaskan, jika nanti akhirnya harus ada kesepakatan damai yang dibuatt antara Rusia dan Ukraina, dia tidak mau proposalnya berasal dari Moskow.
“Perang sedang terjadi di wilayah negara kita dan setiap rencana perdamaian akan didasarkan pada proposal yang diajukan Ukraina,” kata Zelensky.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku