Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Moskow: Negara Barat Mulai Sadar Tak Bisa Kalahkan Rusia di Ukraina
Advertisement . Scroll to see content

Agen CIA Tewas di Somalia, Penyebab Kematian Masih Misterius

Jumat, 27 November 2020 - 10:44:00 WIB
Agen CIA Tewas di Somalia, Penyebab Kematian Masih Misterius
Ilustrasi agen mata-mata. (Foto: Pixabay)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Seorang agen CIA tewas di Somalia. Media AS melaporkan peristiwa itu, Kamis (26/11/2020), tanpa merilis perincian tentang bagaimana agen mata-mata itu meninggal.

The New York Times mengungkapkan, petugas senior yang tewas itu adalah anggota Pusat Kegiatan Khusus CIA, cabang paramiliter yang melakukan beberapa tugas badan intelijen AS yang paling berbahaya. Sementara, CNN melaporkan, agen itu meninggal karena cedera yang dideritanya selama operasi pekan lalu.

CIA belum memberikan komentar secara terbuka tentang kematian pegawainya tersebut.

Amerika Serikat memiliki sekitar 700 tentara yang dikerahkan di Somalia untuk melatih tentara negara setempat. Selain itu, kehadiran pasukan AS di negeri tanduk Afrika itu juga untuk melakukan serangan kontraterorisme terhadap kelompok militan Al Shabaab—yang ditetapkan Washington DC sebagai gerakan teroris pada 2008.

Awal bulan ini, AS memasukkan pemimpin unit elite dari kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda ke dalam daftar hitam terornya, yang disalahkan atas serangan yang menewaskan tiga orang Amerika di Kenya, Januari lalu.

Al-Shabaab diperkirakan memiliki antara 5.000 dan 9.000 milisi yang telah berjanji untuk menggulingkan Pemerintah Somalia—yang didukung oleh sekitar 20.000 tentara dari Uni Afrika.

Times melaporkan, agen spionase AS yang terbunuh adalah veteran operasi pasukan khusus, yang sebelumnya adalah anggota elite SEAL Team 6.

Pemerintahan Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk menarik semua pasukan AS dari Somalia pada saat dia meninggalkan Gedung Putih pada Januari. Pada awal masa jabatannya, Trump memberikan Pentagon (Departemen Pertahanan AS) kebebasan untuk memperluas operasi mereka, lewat serangan udara dan serangan darat, di negara Afrika yang dilanda perang itu.

Akan tetapi, sebuah laporan resmi yang dirilis pada Februari mengatakan, meskipun serangan udara AS di Somalia dan bantuan AS untuk pasukan mitra Afrika terus berlanjut, al-Shabaab tampaknya menjadi ancaman yang berkembang yang bercita-cita untuk menyerang tanah air AS.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut