Agen Intelijen AS Pantau Penyebaran Virus Korona di Dunia, Cemaskan Kondisi India dan Iran
WASHINGTON, iNews.id - Badan-badan intelijen Amerika Serikat (AS) memantau penyebaran virus korona secara global. Badan itu memperingatkan ada kekhawatiran tentang bagaimana India mengatasi wabah virus korona.
Kendati hanya ada beberapa kasus virus korona, seorang sumber mengatakan tindakan pencegahan yang ada di negara India dan potensi penyebaran virus tinggi -mengingat populasi India yang padat menjadi perhatian serius.
Badan-badan intelijen AS juga berfokus pada Iran, di mana virus korona sudah menjangkiti wakil menteri kesehatan negara itu.
Beberapa hari lalu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan AS sangat prihatin lantaran Iran mungkin menutup-nutupi soal penyebaran virus korona di sana.
Sumber mengatakan, tanggapan Iran dianggap tidak efektif karena pemerintah hanya memiliki kemampuan minimal untuk merespons wabah tersebut.
Sumber lain menyebut, badan-badan AS juga prihatin dengan lemahnya kemampuan pemerintah di beberapa negara berkembang dalam merespons virus korona.
Komite Intelijen DPR AS dilaporkan menerima pengarahan tentang virus korona dari agen mata-mata.
"Komite menerima pengarahan dari IC (komunitas intelijen) tentang virus korona dan terus menerima pembaruan tentang wabah setiap hari," kata seorang pejabat Komite Intelijen DPR AS, kepada Reuters, Jumat (28/2/2020).
"Mengatasi ancaman memiliki dimensi keamanan nasional dan ekonomi, membutuhkan upaya bersama pemerintah dan IC memainkan peran penting dalam memantau penyebaran wabah, dan respons dunia," kata pejabat itu.
Peran badan intelijen AS menanggapi epidemi virus korona pada titik ini terutama melibatkan pemantauan penyebaran di seluruh dunia dan menilai respons pemerintah.
Mereka bekerja erat dengan lembaga kesehatan, seperti Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC).
Seorang sumber mengatakan, agen mata-mata AS akan menggunakan berbagai alat intelijen, mulai dari informan yang menyamar hingga alat penyadap elektronik, untuk melacak dampak virus korona.
Editor: Nathania Riris Michico