Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tak Terima Dijatuhi Sanksi, Presiden Kolombia Petro Akan Lawan di Pengadilan
Advertisement . Scroll to see content

Akademi Polisi Kolombia Diserang, Pemberontak ELN Bertanggung Jawab

Selasa, 22 Januari 2019 - 10:28:00 WIB
Akademi Polisi Kolombia Diserang, Pemberontak ELN Bertanggung Jawab
Pasukan keamanan Kolombia berjaga di akademi kepolisian di Bogota pasca-serangan bom mobil (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BOGOTA, iNews.id - Pemberontak berhaluan kiri Tentara Pembebasan Nasional (ELN) mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Akademi Kepolisian Kolombia pada Kamis pekan lalu. Serangan bom mobil itu menewaskan 20 orang (sebelumnya disebutkan 21), termasuk pelaku.

Serangan tersebut sebagai pembalasan atas penolakan pemerintah Presiden Ivan Duque untuk menghormati gencatan senjata sepihak yang diumumkan oleh pemberontak selama Natal.

Dalam pernyataannya, ELN mengklaim serangannya sah karena memilih sasaran petugas keamanan bukan warga sipil.

"Operasi yang dilakukan terhadap instalasi dan pasukan ini sah menurut hukum perang. Tidak ada korban dari pihak selain tentara. Presiden tidak menghormati sikap perdamaiaan. Jawabannya malah menyerang kekuatan militer kami," bunyi pernyataan ELN, seperti dikutip dari AFP, Selasa (22/1/2019).

Akademi kepolisian, lanjut pernyataan itu, merupakan instalasi militer di mana para taruna mendapatkan pelatihan atau disiapkan untuk melakukan operasi intelijen dan operasi militer.

Lebih lanjut ELN menyatakan, pasukan keamanan Kolombia mengebom sebuah kamp pada 25 Desember sehingga memengaruhi keluarga petani di dekatnya.

"Maka sangat tidak proporsional, ketika pemerintah menyerang, kami tidak menanggapinya untuk membela diri."

Sikap ELN itu didukung oleh juru runding gerilyawan di Havana, Kuba, Pablo Beltran.

"Tidak ada seorang pun yang bisa meminta kami untuk duduk santai jika kami diserang," kata Beltran, kepada AFP.

Serangan itu merupakan kemunduran besar bagi pembicaraan damai antara pemerintah dengan ELN yang sudah berlangsung dua tahun. Pembicaraan pertama diselenggarakan oleh Ekuador dan selanjutnya difasilitasi Kuba. Pembicaraan damai terhenti setelah pemerintahan Kuba diambil alih presiden dari sayap kanan Duque sejak Agustus 2018.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut