Akhirnya Menlu Austria Buka Suara soal Foto Dansanya dengan Putin
WINA, iNews.id - Menteri Luar Negeri Austria Karin Kneissl angkat bicara soal kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin di pernikahannya. Dia membantah ada maksud tertentu di balik momen saat dirinya dan Putin berdansa yang memicu reaksi publik.
Dia menyangkal bahwa Putin 'menggunakannya' di momen pernikahannya.
"Dia tidak memanfaatkan saya dengan cara apa pun," kata Kneissl, dalam sebuah wawancara, seperti dilaporkan AFP, Selasa (28/8/2018).
"Saya melihatnya seperti ini, saya membangun kepercayaan dengan Putin, dan dia dengan saya merupakan hubungan timbal balik yang berdasarkan itu memungkinkan kami membicarakan hal-hal tertentu," kata dia, menjelaskan.
Putin saat berdansa dengan Kneissl. (Foto: Twitter)
Dia mengaku sama sekali tak menyangka Putin menerima undangannya bahkan menyempatkan hadir di pernikahan.
"Hal itu (mengundang Putin) muncul secara spontan, saya tidak mengharapkan dia menerimanya (undangan untuk datang ke pernikahan)," kata Kneissl.
"Ini kejutan besar bagi kita semua."
Selama pernikahan, tambah Kneissl, dia dan Putin secara singkat berbicara soal Suriah. Namun dia enggan membeberkan lebih lanjut soal perbicangan itu.
Dia dan Putin bersikeras pernikahan itu merupakab acara pribadi, tak terkait politik. Putin diundang untuk hadir di pernikahan saat mengunjungi Austria pada awal 2018 lalu.
Mereka tampak akrab dan kompak membantah ada maksud di balik kedatangan Putin. (Foto: Twitter)
Pernikahan Kneissl dengan pengusaha Wolfgang Meilinger berlangsung pada Sabtu (18/8/2018). Saat itu, momen Putin dan Kneissl berdansa bersama beredar luas di dunia maya.
Ada pula foto yang menunjukkan Kneissl membungkuk di depan Putin usai berdansa. Momen itu memicu kritik tajam dari oposisi dan berbagai pihak di tengah laporan bahwa dinas intelijen Eropa menjauhkan diri dari Austria.
Kneissl (53) dikenal sebagai seorang independen dan dipilih sebagai menteri luar negeri oleh partai sayap kanan Austria, Partai Kebebasan (FPOe), yang kini menjadi mitra koalisi dalam pemerintahan Putin sejak 2016.
Partai Kebebasan diyakini memiliki hubungan dengan partai berkuasa di Rusia, Partai Rusia Bersatu.
Kunjungan Putin ke pernikahan itu dilakukan di tengah laporan yang menyebut negara-negara Barat menjadi lebih berhati-hati dengan kerja sama intelijen dengan Austria karena kecurigaan bahwa FPOe dan menteri dalam negerinya mencoba memberikan pengaruh pada badan-badan intelijen.
Editor: Nathania Riris Michico