ISTANBUL, iNews.id – Partai Rakyat Republik (CHP) yang beroposisi di Turki berhasil mengungguli Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa dalam pemilihan umum di tingkat lokal untuk pertama kalinya. Hasil sementara itu menjadi sinyal bahaya buat Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Rakyat Turki melakukan pemungutan suara pada Minggu untuk memilih wali kota di 81 kota (termasuk 30 kota besar), kepala kotapraja, kepala desa dan distrik, serta dewan desa. Data awal pemungutan suara yang dilansir oleh lembaga penyiaran Turki, TRT Haber menunjukkan, CHP memperoleh 37,8 persen suara. Jumlah itu sedikit unggul dari AKP pimpinan Erdogan yang memperoleh 36,8 persen suara.
Siapa Jose Antonio Kast? Presiden Terpilih Cile yang Memiliki Ikatan Darah dengan Nazi Jerman
Berikutnya, Partai Kesetaraan dan Demokrasi Rakyat (DEM) yang pro-Kurdi berada di posisi tiga teratas dengan perolehan hanya di bawah 6 persen suara. Sementara Partai Gerakan Nasionalis (MHP) yang bersekutu dengan AKP, memperoleh kurang dari 4 persen suara.
Didirikan pada 2001, AKP selalu menempati posisi pertama dalam setiap pemilu daerah sejak 2004. Namun, hasil kali ini dapat menjadi pukulan bagi partai berkuasa itu. Pemimpin CHP Ozgur Ozel pun menggambarkan hasil awal pemilu kali ini sebagai capaian yang bersejarah dan sinyal yang jelas bagi pemerintahan Erdogan.
Erdogan: Turki Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Puncak Perundingan Damai Rusia dan Ukraina
“Pemilih kami membuat keputusan yang sangat penting hari ini. Hari ini, para pemilih memutuskan untuk menetapkan konsep pemerintahan yang baru,” ujar Ozel kepada para pendukungnya di markas besar CHP di Ankara, Minggu (31/3/2024).
“Aliansi Bangsa yang kami bentuk bersama rakyat kami telah mencapai hasil yang bersejarah. Mereka yang diabaikan mengirimkan sinyal yang jelas kepada mereka yang memerintah negara kita saat ini,” kata dia.
Turki Larang Sekolah Swasta Rayakan Halloween dan Natal
Aliansi Bangsa adalah koalisi enam partai oposisi yang berkompetisi melawan AKP dalam pemilihan presiden dan parlemen tahun lalu. Koalisi tersebut pada dasarnya sudah dibubarkan setelah menelan kekalahan pada Mei 2023. Dengan begitu, dalam pemilu Turki kali ini, CHP tampil sendirian.
“Saya ingin semua orang tahu bahwa tidak ada yang kalah dalam kemenangan ini. Tidak peduli partai mana yang dipilih rakyat hari ini, saya tidak ingin mereka merasa seperti pecundang,” ucap Ozel lagi.
Sah, Erdogan Teken Dokumen Ratifikasi Keanggotaan Swedia ke NATO
Lembaga penyiaran NTV pada Minggu melaporkan, CHP memperoleh hampir 51 persen suara dengan sekitar 92 persen surat suara yang telah dihitung di kota terbesar di negara itu sekaligus kota terbesar Eropa, Istanbul. Calon wali kota petahana yang diusung CHP, Ekrem Imamoglu, telah mendeklarasikan kemenangannya. Sementara Murat Kurum, calon wali kota dari AKP memperoleh sekitar 40 persen di kampung halaman Erdogan itu.
“Kami berada di posisi pertama dengan keunggulan lebih dari satu juta suara. Kami telah memenangkan pemilu,” kata Imamoglu kepada wartawan di Istanbul.
Di ibu kota Turki, Ankara, calon wali kota petahana yang diusung CHP, Mansur Yavas, juga memimpin dengan perolehan suara 59 persen suara. Sementara kandidat yang diusung AKP hanya memperoleh 32 persen suara. Sebanyak 85 persen suara telah dihitung di kota tersebut sampai berita ini dibuat.
CHP juga unggul di kota terbesar ketiga Turki, Izmir. Hasil awal menunjukkan, partai oposisi itu tampaknya memimpin perolehan suara di 36 dari 81 provinsi di negara itu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku