RIYADH, iNews.id – Delegasi Arab Saudi dan Oman mengadakan pembicaraan dengan pejabat Houthi di ibu kota Yaman, Sanaa, Minggu (9/4/2023). Pertemuan itu sebagai bagian dari komitmen Riyadh dan Houthi untuk mencapai gencatan senjata permanen demi mengakhiri perang yang telah berlangsung lama di negara Teluk itu.
Kunjungan tersebut menunjukkan kemajuan dalam konsultasi yang dimediasi Oman antara Riyadh dan Sanaa, yang berjalan paralel dengan upaya perdamaian PBB. Inisiatif perdamaian ini mendapatakan momentumnya, setelah Arab Saudi dan Iran setuju untuk membangun kembali hubungan diplomatik dalam kesepakatan yang ditengahi China.
AS Pertimbangkan Permintaan Arab Saudi Beli 48 Jet Tempur Siluman F-35
Seperti diketahui, Iran dan Saudi selama ini selalu memosisikan diri sebagai musuh bebuyutan satu sama lain. Sementara terkait konflik di Yaman, Teheran disebut-sebut menjadikan Houthi sebagai proksinya.
Oman, yang berbatasan langsung dengan Yaman, telah berusaha selama bertahun-tahun untuk menjembatani perbedaan antara pihak-pihak yang berperang itu. Lebih luas lagi, Muscat juga menjembatani komunikasi antara Iran, Arab Saudi, dan Amerika Serikat.
Pulihkan Hubungan, Menlu Arab Saudi dan Iran Bertemu di China
Kantor berita Houthi, SABA melaporkan, Delegasi Saudi dan Oman mendarat di Sanaa pada Sabtu (8/4/2023) malam. Mereka bertemu dengan Kepala Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mahdi al-Mashat, di Istana Kepresidenan Yaman di Sanaa.
Presiden al-Mashat menegaskan kembali posisi kelompoknya bahwa mereka ingin meraih perdamaian dengan cara yang terhormat. Rakyat Yaman, kata dia, mendambakan “kebebasan dan kemerdekaan”
Iran dan Arab Saudi Bakal Luncurkan Kamar Dagang Bersama
Menurut SABA, kedua belah pihak akan bernegosiasi untuk mengakhiri permusuhan dan pencabutan blokade yang dipimpin Saudi di berbagai pelabuhan Yaman.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku