Anak 12 Tahun di Kenya Dipaksa Nikahi Pria 51 Tahun demi Mahar Hewan Ternak
Joshua Kaputah dari Narok County Peace Association mengatakan mayoritas pernikahan di bawah umur terjadi akibat desakan orang tua, seperti yang terjadi pada kasus di atas. Masih banyak orang tua di wilayah miskin Kenya menjadikan anak perempuannya "sebagai alat tukar" mendapatkan keperluan sehari-hari.
"Orang tua (ayah) memberikannya ke orang yang lebih tua untuk dinikahi," kata Kaputah dikutip dari BBC, Kamis (16/7/2020).
"Beberapa keluarga mengalami kelaparan dan prospek mendapatkan dua atau tiga sapi sebagai mahar cukup menggiurkan," lanjutnya.
Pernikahan di bawah umur merupakan isu yang tak bisa lepas dari kebiasaan Suku Maasai yang mendiami Desa Narok. Anak-anak perempuan Maasai kerap dicari oleh pria dewasa untuk dinikahi dan dijadikan ibu rumah tangga.
Kebiasaan itu dimanfaatkan para orang tua untuk meminta pertukaran dengan hewan ternak yang bisa berupa sejumlah sapi atau kambing.
Polisi sampai sekarang masih mencari orang tua dan dua pria yang sudah menikahi anak perempuan tersebut. Mereka diduga berupaya sembunyi.
Jika terbukti bersalah oleh pengadilan, mereka terancam hukuman penjara sampai lima tahun dan atau membayar denda hingga 1 juta shilling Kenya (Rp146 juta).
Editor: Arif Budiwinarto