Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pakar Gestur Baca Gerak-gerik Ronaldo di Acara Trump: Senyum Palsu dan Sikap Merendah
Advertisement . Scroll to see content

Aneh, Dijatuhi Tarif Tinggi 40% Negara Ini malah Berterima Kasih kepada Trump

Sabtu, 12 Juli 2025 - 08:35:00 WIB
Aneh, Dijatuhi Tarif Tinggi 40% Negara Ini malah Berterima Kasih kepada Trump
Myanmar berterima kasih kepada Presiden AS Donald Trump meski dijatuhi tarif masuk 40% (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

YANGON, iNews.id - Myanmar mungkin menjadi satu-satunya negara yang berterima kasih kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pemimpin junta militer Myanmar justru merasa terhormat dikirimi surat dari Trump sebagai bentuk pengakuan AS atas legalitas pemerintahan junta.

Surat yang diterima pemerintahan junta militer pada 7 Juli itu diyakini sebagai pengakuan publik pertama AS atas pemerintahan junta Myanmar.

Meski demikian pemimpin junta Jenderal Min Aung Hlaing meminta kepada Trump untuk mencabut sanksi yang dijatuhkan kepada para pejabatnya.

Para diplomat AS tidak pernah secara resmi berinteraksi dengan pejabat junta militer, namun Trump mengirim surat secara langsung kepada Min berisi tarif masuk sebesar 40 persen untuk Myanmar yang mulai berlaku pada 1 Agustus. 

Angka tersebut bahkan turun dibandingkan 44 persen dibandingkan besaran tarif resiprokal yang pertama kali diumumkan Trump pada awal April.

Dalam responsnya, Jenderal Min juga memuji Trump bahwa Pilpres AS 2020 telah dicurangi, sehingga memenangkan Joe Biden. 

Min juga berterima kasih kepada Trump karena menghentikan pendanaan untuk media massa AS yang membuat laporan tentang konflik Myanmar.

Min memimpin penggulingan atau kudeta Militer terhadap pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.

Sejak itu Departemen Luar Negeri (Deplu) AS menjatuhkan sanksi kepada pemimpin junta dan pihak lain karena menggunakan kekerasan dan teror untuk menindas rakyat Burma dan menghapus hak mereka untuk bebas memilih pemimpin sendiri.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut