Anggota Parlemen Inggris Ungkap Serangan Israel ke Gereja Gaza: Orang Keluar Ditembaki!

LONDON, iNews.id - Anggota parlemen Inggris keturunan Palestina, Layla Moran, mengungkap kengerian serangan Israel terhadap gereja Katolik di Jalur Gaza, Palestina. 

Sniper dan tank-tank Israel menembak orang yang berada di kompleks Gereja Paroki Keluarga Kudus Zeitoun pada pekan lalu, menewaskan dua orang yakni ibu dan anak perempuannya.

Baca Juga

Rusia Akan Uji Coba Senjara Nuklir jika Negara Lain Melakukannya

Keluarga besar Moran juga berlindung di gereja itu. Bahkan setelah kejadian itu, sniper pasukan Zionis Israel beserta tank-tanknya masih mengepung dan menembaki orang-orang di gereja.

Dalam sesi darurat di House of Commons membahas konflik Israel-Gaza, Moran mendesak pemerintah Inggris untuk mendukung "gencatan senjata segera" di Gaza. Dia menegaskan kekerasan yang sedang berlangsung semakin memburuk dan menghambat upaya perdamaian.

Baca Juga

Israel Bunuh 2 Perempuan di Gereja Gaza, Paus Fransiskus Sebut Terorisme

“Saya telah berbicara sebelumnya di Dewan ini tentang keluarga besar saya yang berada di Gereja Paroki Keluarga Kudus Zeitoun di Gaza, situasinya menyedihkan selama berminggu-minggu,” ujarnya, seperti dilaporkan Anadolu, Rabu (20/12/2023).

Dia mengungkap ada tank berjaga di depan pintu gerbang, sementara para sniper membidik senapan ke arah kompleks gereja, tak segan-segan menembak siapa saja yang keluar. 

Baca Juga

Biadab, Israel Tembak Mati Ibu dan Anak di Gereja Katolik Gaza

Bukan hanya itu, kompleks gereja tak luput dari sasaran bom.

Lebih lanjut Moran mengatakan, keluarga besarnya termasuk yang menghadapi kekurangan kebutuhan pokok parah, bahkan persediaan makanannya sudah sampai ke kaleng terakhir.

"Tidak ada listrik. Tidak ada air bersih. Kabar terbaru yang saya dapat tadi malam adalah mereka sudah kehabisan kaleng terakhir," katanya.

Pengepungan terhadap gereja, kata Moran, berlangsung sejak pekan lalu. Tentara Israel ingin mengosongkan gereja tersebut, memaksa para pengungsi di dalamnya untuk pergi.

Moran yang juga politikus Partai Demokrat Liberal menegaskan gencatan senjata segera sangat penting untuk menghindari krisis kemanusiaan yang lebih parah serta menciptakan suasana kondusif bagi negosiasi perdamaian.

Editor: Anton Suhartono