Anjing-Anjing Liar Bikin Pusing Erdogan
ANKARA, iNews.id - Perdebatan sengit terjadi di Parlemen Turki terkait rancangan undang-undang yang dibuat untuk menekan populasi jutaan anjing liar di negara itu. Para penentang RUU itu mengatakan, regulasi tersebut dapat menyebabkan kampanye pemusnahan hewan besar-besaran di Turki.
Pemerintah Turki memperkirakan ada 4 juta anjing liar di negeri bulan sabit itu. Sementara RUU tersebut akan memungkinkan pembunuhan anjing-anjing yang sakit dan yang memiliki "perilaku negatif". RUU itu juga menaikkan denda maksimum kepada para pemilik yang menelantarkan anjing sebesar 30 kali lipat menjadi 60.000 lira Turki.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Turki tengah menghadapi masalah besar yang terkait dengan anjing-anjing liar. Secara khusus, meningkatnya jumlah kasus rabies telah membuat pemerintah setempat khawatir. Namun, otoritas Turki membantah bahwa pihaknya sedang berencana untuk melakukan eutanasia (suntik mati) massal terhadap anjing liar. Erdogan mengatakan, masyarakat hanya menginginkan jalan-jalan yang mereka lewati aman dari ancaman rabies.
Kelompok hak asasi hewan telah menyerukan kampanye sterilisasi atau pemandulan secara massal terhadap anjing-anjing liar. Partai-partai oposisi pun bersumpah untuk melawan rancangan undang-undang tersebut, jika disahkan dalam bentuk seperti saat ini.
Partai Rakyat Republik (CHP), yang menguasai Istanbul dan kota-kota besar lainnya di Turki, mengatakan bahwa para wali kota mereka tidak akan menerapkan RUU tersebut jika sudah sah menjadi produk hukum. Aksi demonstrasi pun pecah di Turki dalam beberapa minggu terakhir, termasuk di dalam gedung parlemen, untuk melawan RUU itu.