Anwar Ibrahim dan Mantan Wakil PM Ismail Sabri Yaakob Bersaing Ketat Jadi PM Malaysia
 
                 
                KUALA LUMPUR, iNews.id - Persaingan memperebutkan kursi perdana menteri (PM) Malaysia berlangsung ketat. Raja Malaysia Sultan Abdullah hanya akan memilih anggota parlemen dengan dukungan suara paling banyak sebagai PM baru.
Dua kandidat yang disebut-sebut paling mungkin mendapat dukungan itu adalah pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dan mantan wakil perdana menteri pada masa kepemimpinan Muhyiddin Yassin, Ismail Sabri Yaakob. Keduanya harus mendapat dukungan setidaknya 111 suara parlemen dari total 222 kursi, dua kursi di antaranya masih kosong.
 
                                Seorang sumber mengatakan kepada The Straits Times, Rabu (18/8/2021), Anwar, selaku Presiden Partai Keadilan Rakyat yang juga pemimpin koalisi Pakatan Harapan (PH), telah mengumpulkan 105 dukungan anggota parlemen, 88 di antaranya berasal dari koalisi.
Media lokal melaporkan koalisi Anwar sudah menentukan jabatan wakil perdana menteri yakni kepada Presiden Partai Warisan Sabah (Warisan) Shafie Apdal dengan imbalan dia mau memberikan dukungan kepada Anwar.
 
                                        "Permintaan dukungan terhadap PH dari Warisan yang memiliki delapan anggota parlemen sangat penting. Inilah mengapa tawaran jabatan wakil perdana menteri diberikan untuk Shafie," kata seorang sumber.
Persaingan semakin sengit karena jumlah dukungan yang diperoleh Ismail, yang juga wakil presiden Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), juga sama yakni 105. UMNO kemungkinan akan mendukung pria yang pernah menjabat menteri pertahanan itu untuk posisi kepala pemerintahan Malaysia.
 
                                        Sebelumnya Umno berencana mendukung tiga kandidat untuk jabatan perdana menteri. Selain Ismail, ada pula mantan Menteri Luar Negeri Hishammuddin Hussein dan Tengku Razaleigh Hamzah.