Anwar Ibrahim Tak Ngotot Kejar Posisi PM Malaysia, Ingin Ungkap Skandal Pandora Papers
KUALA LUMPUR, iNews.id - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan tidak khawatir kehilangan kesempatan untuk menduduki posisi perdana menteri. Dia mulai menikmati dengan peran politiknya sebagai oposisi.
Dalam wawancara dengan media Australia, ABC, Anwar menyadari posisi PM menjadi lebih sulit untuk dikejar saat ini. Apalagi, dia ingin mengawal pengungkapan skandal Pandora Papers yang baru-baru ini diungkap jaringan media investigasi internasional.
“Seluruh aparatur negara, elite politik, konglomerat, dan aparat akan menembak Anda. Jadi, saya tidak khawatir tentang itu. Saya hanya melakukan tugas, que sera sera. Kalau saya terus jadi pemimpin oposisi, ya sudahlah,” ujarnya, seperti dilaporkan kembali The Star, Sabtu (9/10/2021).
Anwar mengaku sudah bertemu secara pribadi dengan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob pada Kamis lalu. Pada kesempatan itu dia mendesak Ismail untuk melakukan penyelidikan penuh atas skandal tersebut.
“Isunya bukan hal baru. Pada 2012 saya mengangkat laporan integritas keuangan global yang juga melibatkan ratusan miliar ringgit. Lalu tahun 2015 ada Panama Papers," ujarnya.
"Para pemimpin bisa punya rekening tapi Anda adalah pejabat publik, para menteri. Ratusan juta dolar disimpan di rekening luar negeri. Anda harus menjelaskan dan bertanggung jawab," katanya, melanjutkan.
Skandal Pandora Papers merupakan kebocoran data sekitar 2,94 terabyte yang isinya antara lain rekening luar negeri melibatkan mantan dan pemimpin pemerintahan dan politik dari puluhan negara.
Editor: Anton Suhartono