Apa Agama Suku Druze, Kelompok Minoritas Suriah yang Dibela Israel?
JAKARTA, iNews.id – Agama suku Druze menarik diketahui. Nama Druze, suku minoritas yang mendiami wilayah selatan Suriah, kembali mencuat ke panggung internasional setelah Israel melancarkan serangan militer ke wilayah perbatasan dengan dalih melindungi komunitas tersebut.
Namun yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah apa sebenarnya agama suku Druze dan mengapa kelompok ini begitu penting dalam konflik Timur Tengah?
Bukan Islam, Kristen, atau Yahudi, Druze punya agama sendiri. Kaum Druze merupakan komunitas religius tersendiri yang berkembang pada abad ke-11 di kawasan Timur Tengah. Ajarannya berasal dari cabang Islam Ismailiyah, namun seiring waktu berkembang menjadi kepercayaan monoteistik tertutup dengan unsur-unsur dari berbagai tradisi: Islam, filsafat Yunani, Gnostik, Hindu, hingga Kristen.
Agama ini dikenal sangat rahasia. Kitab sucinya disebut "Rasa’il Al Hikmah” (Epistles of Wisdom) dan hanya boleh dibaca oleh kalangan Druze yang telah matang secara spiritual atau disebut uqqal. Sisanya disebut juhhal (umat awam), yang tetap hidup mengikuti nilai-nilai agama namun tidak diizinkan mengakses inti ajaran.
Mereka tidak menerima pindah agama dari luar. Orang non-Druze tidak bisa masuk agama ini, dan Druze yang menikah dengan non-Druze biasanya dianggap keluar dari komunitas.
Karena sifatnya yang tertutup dan berbeda dari Islam maupun agama Abrahamik lainnya, banyak pihak menganggap Druze sebagai agama tersendiri, bukan cabang dari agama lain.
Saat ini, populasi Druze diperkirakan sekitar 1,5 juta orang, tersebar di:
Di Suriah, mereka dikenal loyal terhadap negara tapi menjaga jarak dengan konflik sektarian. Di Israel, komunitas Druze menjadi satu-satunya kelompok Arab yang ikut wajib militer dan bahkan menduduki posisi penting di militer dan pemerintahan.
Inilah salah satu alasan mengapa Israel menyatakan "kepedulian khusus" terhadap kaum Druze, terutama ketika komunitas tersebut berada dalam ancaman dari milisi bersenjata di Suriah selatan.
Beberapa pengamat menyebut bahwa agama Druze kini terjebak dalam pusaran geopolitik, terutama karena keterlibatan Israel yang mengatasnamakan perlindungan terhadap komunitas seiman. Padahal, di sisi lain, komunitas Druze sendiri seringkali menolak dijadikan alat politik dalam konflik regional.
Editor: Anton Suhartono