Apa Saja Peran Dewan Perdamaian Gaza, Lembaga yang Dipimpin Donald Trump?
WASHINGTON, iNews.id - Dewan Perdamaian Gaza menjadi perhatian dunia setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan memimpin langsung lembaga baru tersebut. Badan internasional ini dibentuk sebagai otoritas transisi untuk mengatur masa depan Jalur Gaza setelah perang panjang yang menghancurkan wilayah tersebut.
Dewan ini disebut-sebut akan berisi tokoh-tokoh dunia, termasuk dari negara-negara Arab, dengan salah satu undangan istimewanya diberikan Trump kepada Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).
Dewan Perdamaian Gaza akan bertindak sebagai otoritas pemerintahan sementara yang mengisi kekosongan politik pascaperang. Dewan ini bertanggung jawab mengoordinasikan administrasi sipil, keamanan dasar, serta mekanisme distribusi bantuan kemanusiaan.
Tujuannya adalah memastikan Gaza tidak jatuh ke kekacauan pascakonflik dan memiliki struktur otoritas yang dapat memulai pemulihan.
Salah satu tugas utama lembaga ini adalah mengarahkan rekonstruksi fisik Gaza, termasuk:
Trump menyebut dunia akan “terkejut” dengan transformasi Gaza dalam waktu dekat, menandakan bahwa rekonstruksi akan menjadi fokus besar.
Dewan Perdamaian Gaza juga berfungsi sebagai pusat koordinasi pendanaan global. Lembaga ini akan:
Keikutsertaan tokoh ekonomi besar seperti Pangeran MBS dipandang penting karena Arab Saudi memiliki kapasitas finansial sangat besar untuk mendanai pemulihan Gaza.
4. Menjadi Mediator Politik dan Diplomatik
Selain aspek pembangunan, Dewan Perdamaian Gaza memiliki mandat diplomatik. Lembaga ini akan:
Dewan ini diharapkan mampu menjadi titik temu antara berbagai pihak yang selama ini berselisih, terutama dalam konteks politik Palestina yang sering terfragmentasi.
5. Menjaga Keamanan dan Stabilitas Sementara
Dewan Perdamaian Gaza juga akan memastikan adanya arus keamanan yang stabil selama masa transisi. Di antara tugas ini adalah bertanggung jawab atas pengiriman Pasukan Stabilitas Internasional (ISF) ke Gaza.
Personelnya terdiri atas militer dari beberapa negara, namun sebagian besar negara Muslim.
ISF menjalankan fungsi mirip pasukan penjaga perdamaian PBB, namun tak berada di bawah kendali organisasi perdamaian dunia itu.
Misi ISF adalah: