Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu
Advertisement . Scroll to see content

Apa yang Terjadi jika Jet Tempur F-16 Ukraina Bantuan Barat Digunakan Serang Rusia?

Jumat, 14 Juni 2024 - 06:18:00 WIB
Apa yang Terjadi jika Jet Tempur F-16 Ukraina Bantuan Barat Digunakan Serang Rusia?
NATO mengajak negara -negara anggotanya mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina untuk digunakan melawan Rusia (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BRUSSELS, iNews.id - Sekjen NATO Jens Stoltenberg menyebut serangan Ukraina ke wilayah Rusia menggunakan jet tempur F-16 bantuan dari negara Barat tidak akan meningkatkan eskalasi konflik. Hal itu juga bukan berarti negara-negara anggota NATO yang menyumbang pesawat tersebut ke Ukraina terlibat dalam perang.

Beberapa negara Eropa menjanjikan bantuan dengan total hingga puluhan jet tempur F-16 ke Ukraina begitu negara tersebut memiliki pilot dan infrastruktur untuk menerbangkannya.

Menurut Stoltenberg, setiap negara sekutu memiliki aturan berbeda-beda terkait bagaimana seharusnya senjata mereka digunakan. Namun secara umum banyak negara yang telah melonggarkan aturan pemakaian. Mereka mengizinkan Ukraina untuk menggunakan senjata bantuan mereka untuk menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia. 

Presiden Amerika Serikat Joe Biden beberapa pekan lalu memberi lampu hijau kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang ke wilayah Rusia, yakni di Belgorod. Tujuannya untuk menyelamatkan Kharkiv, kota di Ukraina dekat perbatasan yang kerap menjadi sasaran serangan rudal dari wilayah Rusia. Sistem pertahanan tak akan maksimal merontokkan rudal-rudal Rusia jika harus menunggu proyektil masuk wilayah Ukraina. 

Negara-negara Barat lainnya juga merestui Ukraina untuk menggunakan senjata mereka dengan cara serupa.

Stoltenberg menegaskan, Ukraina memiliki hak untuk membela diri, termasuk menyerang sasaran militer yang sah di wilayah Rusia.

“Pembelaan diri bukanlah eskalasi. Kami berhak membantu Ukraina. Dengan melakukan hal itu, sekutu NATO tidak menjadi pihak dalam konflik tersebut," ujarnya, dikutip dari RT, Jumat (14/6/2024).

Sementara itu Rusia para pejabat menganggap perkembangan terbaru ini, termasuk izin yang diberikan negara Barat kepada Ukraina untuk menggunakan senjata mereka menyerang wilayah Rusia, sebagai bagian dari perang proksi yang diprakarsai AS. Mereka menganggap peningkatan kehadiran militer NATO di Ukraina serta rencana untuk melibatkan negara tersebut sebagai risiko keamanan nasional yang besar.

Negara-negara anggota NATO yang mempersenjatai Ukraina juga sudah mengirim tentara bayaran untuk membatu di garis depan. 

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan,  setiap serangan Ukraina ke wilayah negaranya yang menggunakan senjata Barat akan mendapat balasan.

Rusia, kata Putin, bisa saja memasok senjata jarak jauh kepada pihak ketiga, yang kemudian bisa digunakan untuk menyerang aset-aset militer Barat.

Dia memperingatkan peningkatan ketegangan seperti ini bisa menyebabkan bencana besar bagi semua pihak yang terlibat.

Andrey Kartapolov, ketua Komite Pertahanan Majelis Rendah Duma, mengatakan padanpekan lalu, Rusia akan mempertimbangkan untuk menyerang pangkalan apa pun yang digunakan Ukraina untuk menerbangkan F-16 hasil sumbangan negara Barat. Tak peduli di negara mana pun pangkalan itu berada.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut