Arab Saudi Bangun Kampung Peradaban Islam di Madinah, Pengunjung Dibawa ke Masa Lalu

RIYADH, iNews.id - Umat Islam yang berkunjung ke Kota Madinah, Arab Saudi, akan memiliki lebih banyak tujuan. Selain tentunya beribadah di Masjid Nabawi, termasuk ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, jemaah akan memiliki tujuan baru yakni Kampung Peradaban Islam.

Rua Al Madinah Holding, selaku pengembang, meluncurkan proyek Kampung Peradaban Islam bertujuan untuk membawa jemaah ke berbagai warisan peradaban. Selain itu keberadaan kampung tersebut bisa menambah tujuan kunjungan selama berada di Madinah.

Baca Juga

Negara Eropa Ini Memiliki 23.548 Penduduk yang Berusia Lebih dari 100 Tahun

Kantor berita Saudi Press Agency melaporkan, proyek ini juga bertujuan menjadi tujuan wisata religi yang menarik dan khas.

CEO Rua Al Madinah Holding, Ahmed Al Juhani, mengatakan proyek Kampung Peradaban Islam berfungsi sebagai pusat budaya pendidikan, memungkinkan pengunjung untuk mempelajari budaya umat Islam sepanjang zaman melalui konten interaktif.

Baca Juga

Mampu Tampung 450.000 Jemaah, Masjid Nabawi Habiskan 200 Ton Air Zamzam per Hari

Dia menyoroti pentingnya proyek ini dalam berkembang menjadi tujuan utama pariwisata Islam, selaras dengan tujuan Visi Saudi 2030.

Kampung Peradaban Islam memberikan pengalaman budaya serta edutainment yang kaya, menampilkan beragam aktivitas, layanan perhotelan luar biasa, hingga pertunjukan sejarah menggambarkan berbagai aspek sejarah dunia Islam.

Baca Juga

Melihat dari Dekat Perpustakaan Masjid Nabawi, 180.000 Koleksi Buku Tersimpan

Proyek ini terdiri atas delapan zona geografis, yakni Semenanjung Arab, Mashriq, Islam Asia Selatan, Maghrib, SEAN, Jalur Sutra, Al Andalus, dan Afrika. 

Selain itu tempat ini juga menggali akar sejarah Kerajaan Arab Saudi yang mewakili tempat lahirnya sejarah dan benteng Islam.

Fasilitasnya dilengkapi beragam gerai ritel, berbagai restoran, kafe, pertunjukan interaktif, dan ruang hijau.

Proyek Kampung Peradaban Islam mencakup area seluas lebih dari 257.000 meter persegi.

Editor: Anton Suhartono