Arab Saudi Bebaskan 13 Anggota Houthi yang Jadi Tawanan Perang
SANAA, iNews.id – Houthi di Yaman menerima 13 tahanan yang dibebaskan oleh Arab Saudi, sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Saudi oleh kelompok itu sebelumnya. Kabar itu muncul menjelang pertukaran tahanan yang lebih luas yang disepakati oleh kedua pihak yang bertikai.
Salah satu pejabat Houthi, Abdul Qader al-Mortada mengungkapkan di Twitter bahwa 13 tahanan itu tiba di ibu kota Yaman, Sanaa, Sabtu (8/4/2023). Kota itu dikuasai oleh Houthi—yang berafiliasi dengan Iran—yang telah memerangi koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi sejak 2015.
“Tahanan yang dibebaskan hari ini dari penjara Saudi adalah bagian dari kesepakatan yang disepakati melalui PBB, dan Kamis (13/5/2023) depan ... kesepakatan itu akan dilaksanakan sepenuhnya,” kata al-Mortada, yang mengepalai komite nasional Houthi untuk urusan tahanan.
Kantor media pemerintah Saudi belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters terkait informasi pembebasan para tawanan perang itu.
Pada pembicaraan di Swiss, bulan lalu, yang dihadiri oleh PBB dan Komite Palang Merah Internasional, Pemerintah Yaman yang didukung Saudi dan Houthi setuju untuk membebaskan 887 tahanan.
Utusan khusus PBB untuk Yaman mengatakan kesepakatan itu adalah salah satu dari beberapa perkembangan yang baik dalam konflik Yaman. Langkah itu mencerminkan kemajuan dalam upaya untuk mengakhiri konflik delapan tahun yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan.
Sejumlah sumber mengatakan kepada Reuters, para utusan Saudi dan Oman diperkirakan akan bertemu di Sanaa untuk merundingkan kesepakatan gencatan senjata permanen dengan pejabat Houthi. Mereka akan membangun perjanjian gencatan senjata yang ditengahi PBB yang telah berakhir.