Arkeolog Israel Ungkap Penemuan Fragmen Gulungan Laut Mati, Ini Isinya
YERUSALEM, iNews.id - Peneliti Israel mengungkap puluhan fragmen Gulungan Laut Mati berisi naskah Al Kitab berusia hampir 2.000 tahun. Temuan ini bisa mengungkap sejarah Yahudi, kehidupan Kristen di masa awal, serta manusia kuno.
Fragmen perkamen atau media tulis dari kulit hewan, berukuran mulai dari beberapa milimeter, merupakan yang pertama ditemukan dalam 60 tahun terakhir setelah para peneliti menggali Gurun Yudea.
Ini merupakan bagian dari proyek nasional Israel selama 4 tahun untuk mencegah penjarahan lebih lanjut terhadap barang antik di gua-gua terpencil serta celah-celah gurun di bagian timur dan tenggara Yerusalem, melintasi perbatasan Israel dan daerah pendudukan Tepi Barat, Palestina.
Proyek ini telah mengungkap banyak penemuan benda langka dan bersejarah, termasuk keranjang anyaman besar beserta penutup yang diperkirakan berusia sekitar 10.500 tahun yang kemungkinan tertua di dunia.
Para arkeolog juga menemukan kerangka seorang anak yang diperkirakan hidup 6.000 tahun lalu, sebagian tubuhnya dimumikan serta dibungkus kain, dikubur dalam posisi seperti janin di rahim.
“Tim menunjukkan keberanian, dedikasi, serta pengabdian luar biasa pada tujuan kami, turun ke gua-gua yang berada di antara langit dan bumi,” kata Israel Hasson, direktur Otoritas Purbakala Israel, dikutip dari The New York Times, Rabu (17/3/2021).
Fragmen Gulungan Laut Mati, yang sebagian besar ditemukan dalam seabad terakhir, berisi salinan hampir semua Injil Ibrani yang ditulis di atas perkamen dan papirus.
Berasal dari sekitar abad ke-3 SM hingga abad pertama Masehi, naskah al kitab dan apokrif dianggap secara luas sebagai salah satu penemuan arkeologi paling penting di abad ke-20 dan menjadi subjek perdebatan akademis yang memanas di seluruh dunia.
Kondisi gersang Gurun Yudea ternyata turut berkontribusi dalam melestarikan artefak serta bahan organik secara alami yang biasanya tidak bisa bertahan dimakan waktu.
Fragmen terbaru berasal dari gulungan yang pertama kali ditemukan di Gua Horor, sebelah selatan Ein Gedi, Israel. Ditulis dalam bahasa Yunani oleh dua penulis, fragmen itu berasal dari periode pemberontakan Bar Kokhba, hampir 1.900 tahun lalu, ketika pemberontak Yahudi melarikan diri bersama keluarga mereka dan bersembunyi di gua-gua dari kejaran orang Romawi.
Bangsa Romawi menemukan dan mengepung mereka di Gua Horor lalu membiarkan mereka mati kelaparan.
Arkeolog pertama yang tiba pada abad terakhir menemukan kerangka mereka yang ditempatkan di keranjang.
Anggota Otoritas Purbakala Israel Oren Ableman mengatakan, fragmen ini merupakan potongan kecil dari teka-teki masa lalu.
Fragmen gulungan kuno pertama kali ditemukan seorang gembala badui pada 1947. Dia menemukan gulungan itu dalam toples di sebuah gua di Qumran, dekat Laut Mati. Beberapa dijual ke biara dan lainnya ke pedagang barang antik di Betlehem. Setelah dipastikan keasliannya, banyak ekspedisi arkeologi dilakukan untuk mengungkap benda-benda peninggalan lainnya.
Editor: Anton Suhartono