Armenia Minta Bantuan Republik Artsakh Lawan Azerbaijan dalam Konflik Nagorno-Karabakh
YEREVAN, iNews.id - Armenia meminta bantuan Republik Artsakh (Karabakh Atas) dalam konflik Nagorno-Karabakh. Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, menyebut rakyat Artsakh adalah bagian dari Armenia.
Dalam kicauan di Twitter, Pashinyan menyebut konflik Nagorno-Karabakh bukan hanya mempertaruhkan kepentingan Armenia dan Azerbaijan. Pashinyan menekankan pentingnya persatuan Armenia dan Artsakh dalam upaya melawan tentara Azerbaijan yang berusaha merenggut hak-hak rakyat di Karabakh.
"Tidak ada Armenia tanpa Artkash. Oleh karena itu, melindungi hak-hak rakyat Artsakh berarti melindungi hak-hak rakyat Armenia," kicau Pashinyan.
"Hari ini berarti mengangkat senjata dan memperjuangkan hak-hak ini," lanjut tweet-nya.
Status Republik Artsakh
Artsakh merupakan sebuah republik yang berada di wilayah Nagorno-Karabakh. PBB mengakui wilayah Artsakh sebagain bagian dari Azerbaijan secara de jure, akan tetapi secara de facto wilayah Artsakh dihuni dan dikendalikan oleh separatis Armenia.
Perang Armenia-Azerbaijan yang berkecamuk sejak awal Oktober ini telah menewaskan lebih dari 500 orang baik militer maupun warga sipil. Gencatan senjata yang sudah dua pekan diberjalan nampaknya tak cukup ampuh meredam peperangan.
Di sejumlah lokasi masih sering terdengar ledakan serta kehancuran yang disebabkan rudal maupun serangan artileri separatis Armenia maupun tentara Azerbaijan.
Armenia menuduh Azerbaijan mendapat dukungan persenjataan dari Turki serta pejuang pro-Turki yang didatangkan dari Suriah.
Pashinyan menyebut pembicaraan diplomatik dengan Azerbaijan terkait konflik Nagorno-Karabakh sulit terwujud karena keterlibatan Turki. Oleh karena itu, Pashinyan meminta warga Armenia bersiap menjadi sukarelawan perang.
Editor: Arif Budiwinarto