Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kronologi Kecelakaan Pesawat C-130 Hercules Turki Tewaskan 20 Tentara, Penyebab Masih Misterius
Advertisement . Scroll to see content

Pesawat C-130 Hercules Turki yang Jatuh Berusia 56 Tahun, Pernah Digunakan AU Arab Saudi

Rabu, 12 November 2025 - 07:39:00 WIB
Pesawat C-130 Hercules Turki yang Jatuh Berusia 56 Tahun, Pernah Digunakan AU Arab Saudi
Kecelakaan pesawat militer C-130 Hercules AU Turki di Georgia, Selasa (11/11), menewaskan 20 tentara (Foto: Aerospace Global News)
Advertisement . Scroll to see content

ANKARA, iNews.id - Kecelakaan tragis pesawat militer C-130 Hercules Angkatan Udara Turki di Georgia, Selasa (11/11/2025), menewaskan seluruh 20 personel di dalamnya. Berdasarkan data situs web pelacakan penerbangan, FlightRadar24, pesawat tersebut berusia lebih dari setengah abad dan memiliki sejarah panjang sebelum akhirnya jatuh di pegunungan Kaukasus.

Pesawat dengan nomor registrasi TUAF543 itu merupakan C-130 Hercules buatan pabrikan Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin, yang pertama kali mengudara pada akhir 1960-an. Sebelum bergabung dengan Angkatan Udara Turki, pesawat pernah digunakan Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi (Royal Saudi Air Force) selama beberapa dekade.

Pesawat tersebut kemudian diambil alih oleh Turki pada 2010, sebagai bagian dari program transfer dan modernisasi armada angkut militer. Meski sudah mengalami peremajaan sistem avionik dan struktur pada awal 2010-an, usia pesawat yang mencapai 56 tahun menimbulkan pertanyaan soal kelayakan dan perawatan jangka panjangnya.

Kronologi Kecelakaan

Flightradar24 mengungkap, pesawat berangkat dari Bandara Internasional Ganja, Azerbaijan, pada pukul 10.19 UTC dengan tujuan Turki. Pesawat sempat mencapai ketinggian jelajah 24.000 kaki sebelum sinyal terakhir terekam pada pukul 10.49 UTC.

Beberapa rekaman video amatir memperlihatkan asap putih keluar dari sayap pesawat sebelum pesawat kehilangan kendali, berputar di udara, lalu menghantam tanah dan meledak hebat di dekat Kota Sighnaghi, Georgia, sekitar 64 kilometer dari perbatasan Azerbaijan.

Bagian kokpit dan ekor (empennage) terpisah dari badan pesawat utama, sementara sayap masih menempel pada fuselage yang hancur total. Tim penyelamat dari Turki, Georgia, dan Azerbaijan dikerahkan ke lokasi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut