Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 2 Tentara AS Tewas Ditembak ISIS di Suriah, Trump Murka Siapkan Pembalasan
Advertisement . Scroll to see content

AS Bekerja sama dengan Milisi Kurdi Jarah Minyak Suriah Lewat Wilayah Irak

Selasa, 22 September 2020 - 03:00:00 WIB
AS Bekerja sama dengan Milisi Kurdi Jarah Minyak Suriah Lewat Wilayah Irak
Ladang minyak di Suriah. (foto: BBC)
Advertisement . Scroll to see content

DAMASKUS, iNews.id - Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, melaporkan Amerika Serikat bekerja sama dengan milisi Kurdi terus mencuri minyak Suriah melalui wilayah Irak.

Dalam laporannya yang dipublikasi pada Senin (21/9/2020) menyebut Washington merangkul Pasukan Demokratik Suriah Kurdi untuk mengontrol sebagian besar ladang minyak di utara dan timur Suriah.

AS menjalankan praktik kolusi dengan Pasukan Demokratik Suriah Kurdi (SDF) untuk menjarah minyak Suriah telah dikonfirmasi selama dengar pendapat Senat antara Senator Partai Republik dari Carolina Selatan, Lindsey Graham, dan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, pada akhir Juli lalu.

"Konvoi AS terdiri atas 30 truk tanker berisi minyak curian dari Suriah meninggalkan negara ini dan mengular ke negara tetangga Irak melalui perlintasa ilegal Al-Walid di wilayah Al-Yaroubia," demikian laporan SANA.

Utusan Suriah untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bashar Al-Jaafari memperkuat laporan SANA tersebut. Dia pernah mendapat informasi bahwa sebuah perusahaan migas AS pernah meminta bantuan SDF untuk memuluskan rencana mereka mencuri minyak dari beberapa sumur di wilayah Al Jazeera.

"Perusahaan American Delta Crescent Energy membuat kontrak dengan SDF dengan tujuan mencari mintak Suriah dan merampas negara Suriah dan rakyat Suriah dari pendapatan utama yang dibutuhkan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan, memberikan mata pencarian yang dibutuhkan dan rekonstruksi," ujar Al-Jaafari.

Laporan itu terungkap beberapa hari setelah AS mengumumkan akan menambah kehadiran tentaranya di Suriah timur laut, padahal sebelumnya Presiden Donald Trump sempat menarik ribuan pasukan dari Suriah.

Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk respons meningkatnya ketegangan antara militer AS dan Rusia di Suriah menyusul bentrokan tentara kedua negara pekan lalu.

Baik Washington dan Moskow saling tuding siapa pemicu bentrokan yang menyebabkan beberapa tentara AS terluka.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut